Mohon tunggu...
Irfandy Dharmawan
Irfandy Dharmawan Mohon Tunggu... Lainnya - Lawyer Tri Vittama Firm

Mengarungi Samudra Hukum, berlabuh di Dermaga Filsafat, dan Berlayar di Lautan Politik. Seorang Sarjana Hukum yang sedang menambahkan cerita di Perpustakaannya

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Ketika Media Sosial Jadi Pilihan Utama untuk Mengadu

16 November 2024   16:41 Diperbarui: 18 November 2024   12:28 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Media sosial Twitter/X. (Foto: KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto) 

Aduan Palsu: Tidak semua laporan di media sosial valid. Aduan palsu atau tanpa bukti bisa merugikan pihak tertentu.

Ketidakadilan Prioritas: Laporan yang tidak viral sering kali diabaikan, menunjukkan bahwa sistem ini masih jauh dari sempurna.

4. Harapan untuk Layanan Aduan Resmi

Twitter memang menjadi solusi cepat, tetapi seharusnya bukan satu-satunya tempat bagi masyarakat untuk mengadu. Layanan aduan resmi harus berbenah agar dapat bersaing dengan kecepatan dan efektivitas media sosial.

Langkah-langkah yang Bisa Dilakukan:

Modernisasi Sistem Aduan: Integrasikan teknologi digital untuk mempermudah proses pelaporan dan memastikan laporan aduan warga dapat dilacak secara real-time.

Kolaborasi dengan Media Sosial: Akun resmi instansi pemerintah di Twitter seharusnya tidak hanya menjadi "papan pengumuman," tetapi juga saluran aktif untuk menerima dan menanggapi aduan.

Peningkatan Transparansi: Setiap laporan harus dapat dipantau oleh masyarakat sehingga mereka tahu sejauh mana proses penanganannya.

5. Penutup

Sebagai salah satu media sosial X (twitter) telah membuktikan bahwa suara masyarakat bisa didengar dengan cepat dan efektif. Namun, ini seharusnya menjadi cermin bagi layanan resmi untuk memperbaiki diri, bukan sekadar menyerahkan tanggung jawabnya pada media sosial.

Laporan aduan warga adalah hak setiap individu, dan tanggung jawab utama untuk menanggapinya tetap ada di tangan pemerintah dan aparat penegak hukum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun