Aduan Palsu: Tidak semua laporan di media sosial valid. Aduan palsu atau tanpa bukti bisa merugikan pihak tertentu.
Ketidakadilan Prioritas: Laporan yang tidak viral sering kali diabaikan, menunjukkan bahwa sistem ini masih jauh dari sempurna.
4. Harapan untuk Layanan Aduan Resmi
Twitter memang menjadi solusi cepat, tetapi seharusnya bukan satu-satunya tempat bagi masyarakat untuk mengadu. Layanan aduan resmi harus berbenah agar dapat bersaing dengan kecepatan dan efektivitas media sosial.
Langkah-langkah yang Bisa Dilakukan:
Modernisasi Sistem Aduan: Integrasikan teknologi digital untuk mempermudah proses pelaporan dan memastikan laporan aduan warga dapat dilacak secara real-time.
Kolaborasi dengan Media Sosial: Akun resmi instansi pemerintah di Twitter seharusnya tidak hanya menjadi "papan pengumuman," tetapi juga saluran aktif untuk menerima dan menanggapi aduan.
Peningkatan Transparansi: Setiap laporan harus dapat dipantau oleh masyarakat sehingga mereka tahu sejauh mana proses penanganannya.
5. Penutup
Sebagai salah satu media sosial X (twitter) telah membuktikan bahwa suara masyarakat bisa didengar dengan cepat dan efektif. Namun, ini seharusnya menjadi cermin bagi layanan resmi untuk memperbaiki diri, bukan sekadar menyerahkan tanggung jawabnya pada media sosial.
Laporan aduan warga adalah hak setiap individu, dan tanggung jawab utama untuk menanggapinya tetap ada di tangan pemerintah dan aparat penegak hukum.Â