Contoh Kasus Viral yang Ditangani melalui Twitter:
Jalan Rusak di Lampung
Seorang warga melaporkan kondisi jalan rusak di Lampung melalui Twitter, lengkap dengan video yang menunjukkan betapa bahayanya jalan tersebut bagi pengendara.Â
Cuitan ini viral dengan ribuan retweet dan likes, memaksa dinas terkait untuk segera turun tangan. Dalam waktu beberapa hari, alat berat mulai memperbaiki jalan tersebut. Kasus ini menunjukkan bahwa tekanan publik di Twitter bisa mempercepat tindakan yang seharusnya menjadi tanggung jawab rutin instansi.
Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT)
Seorang korban KDRT yang merasa diabaikan oleh laporan resmi akhirnya mengunggah bukti kekerasan melalui Twitter dan mention akun kepolisian.Â
Dengan dukungan warganet yang menggunakan tagar #StopKDRT, kasus ini mendapat perhatian luas. Polisi akhirnya bertindak cepat untuk menangkap pelaku, yang sebelumnya tidak ditindak meskipun laporan telah diajukan secara formal.
Kasus Pelecehan di Transportasi Umum
Seorang pengguna KRL melaporkan pelecehan yang dialaminya dengan menyebut akun resmi KAI. Cuitannya viral, memaksa KAI untuk segera mengambil langkah, termasuk menyelidiki kasus tersebut dan menindak pelaku.Â
Tanpa tekanan dari warganet, laporan ini mungkin hanya akan berakhir sebagai angka statistik tanpa solusi nyata.
Mengapa Twitter Lebih Efektif?