Mohon tunggu...
Irfandy Dharmawan
Irfandy Dharmawan Mohon Tunggu... Lainnya - Lawyer Tri Vittama Firm

Mengarungi Samudra Hukum, berlabuh di Dermaga Filsafat, dan Berlayar di Lautan Politik. Seorang Sarjana Hukum yang sedang menambahkan cerita di Perpustakaannya

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Ketika Media Sosial Jadi Pilihan Utama untuk Mengadu

16 November 2024   16:41 Diperbarui: 18 November 2024   12:28 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Media sosial Twitter/X. (Foto: KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto) 

Contoh Kasus Viral yang Ditangani melalui Twitter:

Jalan Rusak di Lampung

Seorang warga melaporkan kondisi jalan rusak di Lampung melalui Twitter, lengkap dengan video yang menunjukkan betapa bahayanya jalan tersebut bagi pengendara. 

Cuitan ini viral dengan ribuan retweet dan likes, memaksa dinas terkait untuk segera turun tangan. Dalam waktu beberapa hari, alat berat mulai memperbaiki jalan tersebut. Kasus ini menunjukkan bahwa tekanan publik di Twitter bisa mempercepat tindakan yang seharusnya menjadi tanggung jawab rutin instansi.

Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT)

Seorang korban KDRT yang merasa diabaikan oleh laporan resmi akhirnya mengunggah bukti kekerasan melalui Twitter dan mention akun kepolisian. 

Dengan dukungan warganet yang menggunakan tagar #StopKDRT, kasus ini mendapat perhatian luas. Polisi akhirnya bertindak cepat untuk menangkap pelaku, yang sebelumnya tidak ditindak meskipun laporan telah diajukan secara formal.

Kasus Pelecehan di Transportasi Umum

Seorang pengguna KRL melaporkan pelecehan yang dialaminya dengan menyebut akun resmi KAI. Cuitannya viral, memaksa KAI untuk segera mengambil langkah, termasuk menyelidiki kasus tersebut dan menindak pelaku. 

Tanpa tekanan dari warganet, laporan ini mungkin hanya akan berakhir sebagai angka statistik tanpa solusi nyata.

Mengapa Twitter Lebih Efektif?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun