Mohon tunggu...
WartaBaraya
WartaBaraya Mohon Tunggu... Lainnya - Memberikan informasi secara aktual dan terpercaya

Terbinanya insan akademis pencipta, pengabdi, yang berlandaskan islam dan terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Alloh swt

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pesona Pembawa Petaka

6 Mei 2022   15:51 Diperbarui: 6 Mei 2022   16:02 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sari Yang Dinikmati/dokpri

Seperti itukah ?

bunga merkah bersahaja

memberi makna dalam setiap pemekarannya

sesempurna cinta tulip, sebijak angggrek, secantik mawar, dan sesuci melati.

tapi ?? 

lantas siapa kumbang yang kau trima dan kau biarkan hinggap didahanmu sampai menghisap habis sarimu ??

apa kau lupa perjanjianmu dengan sang kupu-kupu?

ataau karna, sang kupu-kupu tak lagi menyerbukimu di pucukmu itu

tidak...bukan itu.. sang kupu-kupu tak pernah lupa akan hakikat dirinya

lantas seperti apa....???

bagaimana bisa sang bunga mencampakan sang kupu-kupu setelah ia memberi banyak begitu manfaat bagi dirinya.

atau mungkin, sang bunga telah memilih sang kumbang 

yah..yahh bisa saja.

tapi biarlahh...biarlah.. sang kupu-kupu mencari jawabnya sendiri biarkan ia sekarang terbang bebas terlebih dahulu sebelum ia mendapatkan jawaban yang mungkin akan sedikit membuat satu sayapnya patah.

Dibawah teriknya matahari,

Sang kupu-kupu terbang pulang pada sang bunga.

kerongkongannya mulai mengering,

keringatnya mengguyur seluruh badan hingga sayap sayapnya,

kestabilannya terbangnya mulai terganggu konsentrasinya mulai memudar

tapi ia tetap melanglang buana tak kenal lelah dengan semangat yang ia pegang. dan berharap  bertemu dengan bunga yang tlah lama ia mekarkan......

"Bungaku...dimana kau bunga??"

"Disini kupu-kupu, aku disini"

sorotan mata yang tajam tertuju pada suara yang menjawab panggilannya..

"Bukan... kamu bukan bunga yang ku kenal, siapa kau peniru??"

"ini Aku kupu-kupu, apakah kau lupa??"

"tidakkkk, itu bukan kau"

seluruh penghuni bukit gempar karena keanehan sang kupu-kupu yang tak mengenali bunga miliknya....

begitupun dengan sang Kumbang yang tak merasa bersalah, ia hanya tersenyum lebar dengan muka yang sangat puas ia meninggalkan mereka yang berseteru...

Air mata tak lagi bisa dibendung, perlahan-lahan, tetes demi tetes mengalir untuk sang kupu-kupu, dengan gejolak amarah dan raut muka yang tak biasanya ia bertutur..

"Bungaku harumnya sampai menutupi area bukit ini, dengan kelopak yang melebar indah dan tangkainya penuh lekukan-lekukan mempesona. dan lagi, warna keberadaanya mengalahkan warna pelangi"

"ini aku kupu-kupu, ini aku. bunga yang selalu memberi hasrat untuk kau hisap, bunga yang slalu kau jaga.. dan kau  slalu memanjakanku"

"tidak....itu bukan kau !! bungaku... dengan kelembutan harumnya, ia menenangkan jiwaku. bukan wangi yang tlah tercampur bau si kumbang"

"DIMANA BUNGAKU DIMANA ???????????

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun