"Disini kupu-kupu, aku disini"
sorotan mata yang tajam tertuju pada suara yang menjawab panggilannya..
"Bukan... kamu bukan bunga yang ku kenal, siapa kau peniru??"
"ini Aku kupu-kupu, apakah kau lupa??"
"tidakkkk, itu bukan kau"
seluruh penghuni bukit gempar karena keanehan sang kupu-kupu yang tak mengenali bunga miliknya....
begitupun dengan sang Kumbang yang tak merasa bersalah, ia hanya tersenyum lebar dengan muka yang sangat puas ia meninggalkan mereka yang berseteru...
Air mata tak lagi bisa dibendung, perlahan-lahan, tetes demi tetes mengalir untuk sang kupu-kupu, dengan gejolak amarah dan raut muka yang tak biasanya ia bertutur..
"Bungaku harumnya sampai menutupi area bukit ini, dengan kelopak yang melebar indah dan tangkainya penuh lekukan-lekukan mempesona. dan lagi, warna keberadaanya mengalahkan warna pelangi"
"ini aku kupu-kupu, ini aku. bunga yang selalu memberi hasrat untuk kau hisap, bunga yang slalu kau jaga.. dan kau  slalu memanjakanku"
"tidak....itu bukan kau !! bungaku... dengan kelembutan harumnya, ia menenangkan jiwaku. bukan wangi yang tlah tercampur bau si kumbang"