Setelah mempelajari modul ini tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara, bahwa seorang pendidik itu dipandang siswa sebagai contoh yang harus ditiru. Sehingga kita sebagai pendidik harus memberikan contoh yang baik dalam segala tindak-tanduk kita di sekolah ataupun di luar sekolah.
Mendidik anak tidak hanya dengan menyuruh, diberi ceramah di depan kelas tetapi anak harus melakukan praktik sendiri sehingga lebih berkesan dan membekas di pikiran.
Seorang pendidik harus mampu menggerakkan anak untuk lebih aktif dan kreatif. Itu adalah poin penting seorang pendidik. Saya akan sebisa mungkin di sekolah untuk memberikan contoh langsung kepada anak mulai dari hal kecil, misalnya mengambil sampah yang berceceran di halaman untuk dibuang di tempat sampah. Memberi contoh langsung bersalaman dan menyapa dengan sopan.Â
Setelah mempelajari modul ini tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara, bahwa seorang pendidik itu dipandang siswa sebagai contoh yang harus ditiru. Sehingga kita sebagai pendidik harus memberikan contoh yang baik dalam segala tindak-tanduk kita di sekolah ataupun di luar sekolah.
Mendidik anak tidak hanya dengan menyuruh, diberi ceramah di depan kelas tetapi anak harus melakukan praktik sendiri sehingga lebih berkesan dan membekas di pikiran.
Seorang pendidik harus mampu menggerakkan anak untuk lebih aktif dan kreatif. Itu adalah poin penting seorang pendidik. Saya akan sebisa mungkin di sekolah untuk memberikan contoh langsung kepada anak mulai dari hal kecil, misalnya mengambil sampah yang berceceran di halaman untuk dibuang di tempat sampah. Memberi contoh langsung bersalaman dan menyapa dengan sopan.Â
"Dari hal kecil akan timbul hal yang besar"Â
Apa yang berubah dari pola pikir setelah mempelajari modul ini?
Guru tidak lagi aktor utama yang 100% mendominasi kegiatan di kelas dengan berceramah atau yang lainnya. Tetapi guru menuntun siswa dalam pembelajaran kepada siswa agar lebih aktif dan kreatif. Guru memberikan pelajaran dengan pengalaman langsung dalam hal ini dapat berupa praktik-praktik di lingkungan sekolahnya.
Contoh pembelajaran konkret di sekolah yang sesuai dengan keadaan sosial budaya lingkungan sekolah.Â