Mulai dari MTs sanalah saya tanamkan niat dan ketulusan saya dalam belajar walaupun dalam kondisi ngantuk siang malam belajar tetap saya lakukan demi kedua orangtua.
Setelah tamat dari MTs org tua saya menanyakan kepada saya sekarang sudah tamat MTs atau SMP mau kemana wan sekolah ujar bapak saya, saya pun bingung waktu itu kemana harus lanjut sekolah.
Namun sependek waktu dan cerita saya bersekolah di MAN 1 Muara Bungo dengan kondisi belum stabil dan ekonomi belum bangkit hutang dimana mana orangtua mekasa untuk sekolah.
Dengan kerendahan hati mau tak mau kalau orangtua sudah tekad menyekolahkan anaknya saya pun tidak bisa menolak dengan senang hati saya bersekolah di MAN 1 muara Bungo tepat nya di perumnas di kota muara Bungo.
Pada sekolah MAN atau setingkat dengan SMA dan SMK saya mulai berpikir untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya harus melakukan usaha untuk tetap bertahan hidup
Pada tahun 2015 saya mengikuti latihan silat 8 bulan saya belajar dan akhirnya saya mengikuti pengesahan atau wisuda sebagai warga dari salah satu perguruan silat yang ada di Indonesia.
Dengan memiliki keterampilan yang sedikit saya mencoba untuk mengembangkan skil dan kompetensi saya sebagai seorang pesilat saya membuka latihan silat di belakang sekolahan saya.
Itu pun saya masih ingat pada kelas 1 MAN umur saya sekitar 16 tahun saya coba membuka tempat latihan dengan niat untuk mengembangkan dan memberikan sedikit ilmu yang saya miliki kepada teman teman di sekolahan.
Alhamdulillah dengan adanya' buka latihan tersebut siswa dan siswi latihan tersebut tidaklah pernah putus dimana siswa selalu ada untuk latihan baik itu SD hingga orang dewasa.
Dengan ada aktivitas sehari-hari latihan Alhamdulillah bisa menunjang kebutuhan sehari-hari walaupun tidak sebanyak yang dibayangkan namun cukup untuk keperluan sehari hari seperti membeli air minum hingga membeli peralatan masak.
Aktivitas ini 3 tahun saya lakukan hingga tamat sekolah saya lakukan, namun saat masa masa akhir sekolahan mulai lah guru wali kelas bertanya seperti ini.