"Patih, kemarin saat kunjungan ke negeri tetangga ada kabar buruk yang disampaikan. Kerajaan yang berseberangan pendapat dengan sekutu kita, mulai menyebar mata-mata."
"Dawuh, Paduka."
"Perintahkan senopati dan prajurit pilihan untuk menyusuri pantai. Di sana ada mata-mata yang menyamar menjadi nelayan dengan kepis di pundak. Ajak serta penduduk untuk membantu menangkap musuh kerajaan."
"Dari mana Paduka mengetahui kalau di pantai ada mata-mata?"
"Kamu tak perlu tahu dari mana kabar itu saya peroleh. Cukup kau laksanakan tugas saja."
"Sendika dawuh, Paduka."
***
"Itu mata-mata yang dimaksud paduka raja." Salah seorang prajurit menunjuk pada sosok yang terlihat di kejauhan.
"Ya, pasti orang itu yang dimaksud paduka raja."
"Benar, dia sendirian, membawa kepis juga."
"Ayo, kita tangkap!"