Pergi ke Tanah Sumatera Membawa Pulang Juara

Aku lebih berharap pada juara kisah inspiratif, karena di lomba kisah inspiratif bulan Juni lalu di Aceh, aku mendapat juara 2. Dan ketika mengikuti lomba yang serupa seperti ada pressure dari diri aku sendiri dan dari orang-orang sekitar untuk mempertahankan. Namun, rasa pesimis dan harapan berhadapan menjadi satu.

Hari ke empat di Bengkulu peserta lomba diajak field trip ke berbagai tempat bersejarah di Bengkulu seperti ke rumah Fatmawati, Benteng Merlbrouh, rumah pengasingan bung Karno, masjid Barendo, dan wisata pantai panjang di Bengkulu. Pantai panjang di Bengkulu merupakan pantai dengan garis terpanjang nomor dua di Indonesia. 

Setelah itu, kami diajak ke tempat oleh-oleh khas Bengkulu. Aku hanya membeli beberapa gantungan kunci saja untuk dibawa pulang. Setelah seharian berwisata, kami kembali ke asrama haji untuk mempersiapkan diri di malam puncak. Malam yang dinantikan meskipun sambil menenagkan hati yang semakin berdegup kencang.

Malam puncak tersebut dibuka dengan penampilan tarian melayu, penampilan band akustik, sambutan-sambutan, hingga di acara pengumuman lomba. Semua peserta tetap menampakkan wajah bahagia, meski aku tahu perasaan mereka tidak jauh berbeda dengan perasaanku, deg-degan. 

Pengumuman juara essai dibacakan pertama, ke dua yaitu pengumuman juara kisah inspiratif. Aku berharap berada di juara 3 besar lomba kisah inspiratif. Juara diumumkan dari juara harapan tiga dahulu, lalu juara harapan 2.

"Juara harapan 2 diraih oleh Ira Ardila dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa". 

Teman-teman di sampingku bahagia dan mengucapkan selamat kepadaku. Namun, aku yang pernah juara 2 mendengar harapan 2 menjadi bingung untuk memberikan ekspresi apa. Terlebih harapanku hanya di Kisah Inspiratif, sebab aku pesimis di pidato. Tapi aku tetap tersenyum, dan harusnya aku bersyukur. 

Aku pun ke atas panggung, hadiah itu pun aku terima piala dan piagam penghargaan. And you know? Juara satunya adalah temanku yang dahulu lomba kisah ispiratif juga di Aceh, tapi ketika di Aceh ia mendapat harapan satu. Dan saat lomba di Bengkulu dia membuktikan lagi menjadi juara 1 lomba kisah inspiratif dan juara 1 lomba essai. Dia memang sangat menginspirasi dengan puluhan kejuaraan yang pernah dia menangkan. MasyaAllah. 

Selanjutnya yaitu pengumuman lomba pidato, aku tidak berharap apa-apa, mungkin jika juara pun aku juara harapan saja, pikirku. Namun di juara harapan pun namaku tidak ada, aku benar-benar tidak berharap apa-apa lagi. Saat pengumuman juara 3, aku terkejut karena namaku dipanggil.

"Juara 3 diraih oleh Ira Ardila dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa", MasyaAllah, sesuatu yang kita rasa jauh tapi ternyata sangat dekat. Allah sudah menyiapkan kebahagiaan yang tidak diduga-duga bahkan ketika hati sudah tidak lagi berharap. Aku bahagiaaa sekali, mungkin teman sekamarku yang duduk di sampingku bisa melihat perbedaan raut wajahku. Aku maju lagi naik ke atas panggung.

"Wah ka Ira ini bisa bawa dua piala boleh dong ka kasih-kasih tipsnya" kata mc meramaikan suasana.