"Ini akan memperkuat argumentasiku saat mengajukan pendanaan ke univ karena sekali berangkat aku bisa mengikuti dua lomba" pikirku.
Hari-hari sibuk dan lelah saat KKM membuatku tak kunjung mengedit vidio, terlebih saat hari-hari menuju kepulangan. Kelompokku harus meyiapkan perlombaan, penutupan, dan lain sebagainya.Â
Akhirnya, H-2 pengumpulan vidio kisah inspiratif, aku baru mulai mengedit di pelataran masjid. Sengaja aku menepi dari keramaian teman teman KKM ku agar aku bisa lebih fokus.Â
Dan akhirnya, H-1 penutupan pengumpulan vidio, aku telah selesai mengedit vidio berdurasi 10 menit yang menceritakan tentang perjalanan hidupku dari sebelum masuk SD hingga berkuliah yang aku beri judul "Mengetuk Banyak Pintu Demi Meraih Mimpiku".
Tenggat waktu konfirmasi kedatangan finalis semakin dekat, aku masih bingung karena belum memiliki biaya transportasi, jika dibatalkan datang sangat disayangkan karena aku sudah membayar uang akomodasi ke panitia.Â
Rasa pemisis dibiayai semakin besar mengingat aku telah dibiayai ketika bulan Juni lalu ke Aceh. Aku menghubungi beberapa dosen di jurusanku dan dibantu berkomunikasi ke wakil rektor. Sambil menunggu kejelasan dibiayai atau tidaknya, aku mengajukan sponsorship ke beberapa Yayasan. Namun, belum ada yang berhasil tembus.Â
Aku juga menceritakan tentang lombaku hal ini ke temen KKM, berharap mereka memiliki relasi dengan Perusahaan yang bisa kuajukan sponsor.Â
Beberapa teman KKM ku sangat mendukung keinginanku untuk berangkat ke Bengkulu mengikuti lomba. Salwa misalnya, dia bersedia memberikanku uang satu juta agar aku bisa mengikuti lomba.Â
Padahal maksud awalku menceritakan bukan seperti itu, hanya meminta relasi, tapi dia memberiku lebih. Dia bilang karena kasihan melihat perjuanganku, waktu luangku digunakan di depan leptop.Â
Rasanya campur aduk untuk menerima uang itu, rasa butuh, haru, bahagia, malu bercampur jadi satu. Lebih-lebih takut mengecewakan orang yang telah membantu itu jika nanti tidak juara, ya namanya manusia, rasa pesimis pasti akan selalu ada.Â
Setelah Salwa berkomunikasi dengan mamahnya ia langsung transfer uang itu ke rekeningku, MasyaAllah. Akhirnya, uang itu langsung aku gunakan untuk membayar biaya akomodasi ke panitia lomba sebesar 800.000 dan sisanya aku gunakan untuk membeli perlengkapa lomba.Â