Pergi ke Tanah Sumatera Membawa Pulang Juara

Saat itu aku mengenakan kain badui untuk bawahan, baju kebaya hitam dan almet untirta, kain badui yang aku selempagkan di badan, dan ikat kepala badui. 

Perlengkapan tersebut sengaja aku beli saat aku masih KKN, karena selain mempersipkan penilaian yang lain aku juga mempersiapkan penilaian kostum. 

Pidato yang aku bawakan yaitu tentang "Peran Generasi Muda dalam Mengatasi Kesenjangan Pendidikan di Indonesia". Pidato tersebut terinspirasi dari pengalamanku saat menjadi relawan pendidikan bersama Sobat Mengajar Indonesia. 

Ternyata benar, apa yang kita lakukan kemarin akan mempermudah langkah kita di masa depan. Aku memulai pidatoku dengan menyanyikan lagu bangun pemudi pemuda. 

Dilanjut dengan pidatoku yang bernada semangat. Saat masuk ke pembahasan pidato, aku sedikit ngeblank, namun aku berusaha untuk tidak panik, aku memilih diam sambil mencari kata yang akan aku ucapkan. Di akhir pidato, aku memberikan pantun yang aku buat sendiri. Begini kira-kira puisinya:

Bunga bangkai disebut rafflesia

Tumbuhnya di Bengkulu

Tidak ada yang sia-sia

Asal mau mencoba dulu

Pantun tersebut aku buat untuk memberikan semangat kepada diriku sendiri juga kepada generasi muda untuk mau berperan dan mau mencoba. Langsung saja tepukan tangan dari teman-teman memenuhi seluruh ruangan. 

Aku turun dengan perasaan lega, lega karena telah menyelesaikan dua lomba. Aku telah melakukanya dengan kemampuan yang aku miliki, tinggal menunggu hasilnya.