Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Serpihan Waktu

17 Januari 2025   14:44 Diperbarui: 17 Januari 2025   11:09 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Jeffrey Czum: https://www.pexels.com/photo/man-walking-2120084/

Di luar, matahari mulai tenggelam, mewarnai langit dengan semburat jingga. Rama masih tenggelam dalam dunianya, menciptakan kehidupan melalui kata-kata, membuktikan bahwa kreativitas manusia tidak akan pernah bisa digantikan oleh apapun.

“Tetaplah berkarya.” Rama bergumam.

"Kamu tahu manusia yang paling bodoh, Rama? Dialah manusia yang menggunakan bantuan kecerdasanku, namun hasilnya tetap saja tidak berkualitas." Suara seorang wanita paruh baya dengan nada bicara seperti robot tiba-tiba terdengar dari laptop Rama yang sedang terbuka. 

-Tamat-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun