Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hujan Membasahi Cerita yang Membisu

11 Januari 2025   08:39 Diperbarui: 11 Januari 2025   08:39 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh John-Mark Smith: https://www.pexels.com/id-id/foto/amplop-coklat-di-atas-meja-281962/ 

"Dewi... dia menitipkan ini untuk Bapak." Sekar mengulurkan sebuah amplop, masih rapi meski sedikit basah oleh air hujan. "Maaf, Saya baru bisa menyampaikannya sekarang."

Tangan Pak Darmo gemetar menerima amplop itu. Ada yang berbeda dari amplop ini---terlalu rapi, terlalu baru, seperti bukan gaya Dewi yang selebor, Dewi yang selalu melakukan segala sesuatunya dengan tergesa-gesa.

"Apa..." Pak Darmo menelan ludah, "apa Dewi baik-baik saja?"

Sekar tidak langsung menjawab. Air matanya menetes perlahan, bercampur dengan tetesan air hujan di wajahnya. "Ba...bapak... se...sebaiknya baca saja suratnya."

Di kejauhan, petir menyambar membelah langit malam. Pak Darmo menatap amplop di tangannya, kemudian sosok Sekar yang masih berdiri gemetar. Ada sejuta pertanyaan yang ingin ia tanyakan, tapi lidahnya kelu. Perlahan, dia membuka amplop itu.

Hujan masih turun dengan deras di luar sana, menyamarkan isak tangis yang mulai terdengar dari dalam rumah tua itu. Di meja, surat lama yang selama ini disimpan Pak Darmo tergeletak di samping surat yang baru---dua kisah yang terpisah selama lima belas tahun, dua serpihan waktu yang mungkin tidak akan pernah dapat bertemu kembali.

Dan malam pun menggelap, menyimpan jutaan kenangan di dalam pelukannya.

-Tamat-

Iqbal Muchtar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun