"Apa... kalian mau apa?" tanya Ngadimin dengan suara gemetar.
Salah satu dari mereka tertawa menyeringai. "Kau akan segera tahu."
"Kau yakin bangsa kita sudah merdeka? Aku bisa berikan kemerdekaan sejati untuk kau!" ucap lelaki tua itu.
"Tapi... Pak. Aku ingat kau sebut kemarin kemerdekaan adalah perjuangan tanpa henti, kemerdekaan itu... meraihnya dengan pendidikan?"
"Benar sekali, Nak... kau akan tau setelah ini." ucap lelaki tua itu sambil memerintahkan dua orang yang berwajah sangar itu untuk menangkapnya.
Tanpa perlu banyak waktu dua orang bertubuh besar dan menyeramkan itu berhasil membius Ngadimin.
***
"Selamat sore, Pak Husni... uangnya sudah saya transfer ke Yayasan Pendidikan Merdeka."
"Robet, kau tidak perlu kuatir... anak-anak itu memang perlu dibantu, Robet. Agar mereka dapat melanjutkan cita-cita bangsa. Sama seperti mimpi kau kan, Robet ?" ucap lelaki tua itu, "Robet, ginjalnya berfungsi dengan sempurna, kan?"
"Semuanya aman, Pak Husni."
"Aku sudah duga, pemuda gembel itu dapat melanjutkan mimpi negaranya, Hahaha."