Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Zulaekha Menghamba pada Yusuf

1 Juli 2024   17:35 Diperbarui: 1 Juli 2024   17:38 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar pleh Mikail Nilov dari pexel.com

Dengan tekad yang semakin kuat, Zulaekha berjanji pada dirinya sendiri untuk menghargai setiap momen, setiap perasaan, setiap pelajaran yang datang dari cinta. Dia akan terus mencari makna sejati dari cinta, membiarkan hatinya terbuka untuk pengalaman baru, berusaha menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya.

Bulan terus bersinar terang, menjadi saksi bisu atas perjalanan hati Zulaekha. Dalam keheningan malam itu, dia menemukan kedamaian, kekuatan, keyakinan. Cinta akan selalu menuntunnya menuju kebahagiaan yang abadi, bahkan meskipun jalan itu penuh dengan tantangan dari pelajaran yang harus dihadapi.

-Tamat-

Iqbal Muchtar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun