"Ini untukmu, Joshua," kata tukang pos sambil menyerahkan surat tersebut.
Joshua menerima surat itu dengan tangan yang sedikit gemetar dia berjalan ke tempat yang tenang di tepi ladang, di mana dia dan Anna sering duduk bersama. Dengan hati-hati, dia membuka amplop dan mulai membaca surat dari Anna.
Joshua menarik napas dalam-dalam setelah membacanya, membiarkan wangi lavender memenuhi paru-parunya. Anna mungkin tidak akan kembali dalam pelukkannya, dia tahu bahwa cinta itu telah memberinya kekuatan juga inspirasi untuk terus maju. Dia tahu bahwa cinta sejati itu melepaskannya dan merelakannya untuk tumbuh, itulah yang akan dia lakukan untuk Anna.
Dear Semesta, Aku Rindu Senyumnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H