"Katanya kamu masih sekolah, ini seharusnya jam sekolah kan?"
"Saya ambil paket C, sekolahnya di PKBM di kantor kecamatan deket kok dari kontrakan."
"Kalau kamu kerja bagaimana bapak kamu nanti?"
"Kata bapak, kalau saya keterima kerja, dia mau jualan bakso keliling aja."
"Baiklah, mulai besok kamu kerja di kantor ini, tapi bukan sebagai penulis."
"Lah, saya jadi apa, Bu?"
"Kantor ini sedang mencari penulis naskah film, kamu aja belum pernah nulis cerita, bagaimana mau jadi penulis naskah film?" ucapnya meledekku.
"Loh ... ini cerita lagi saya tulis,Bu."
"Hah..." ia bingung menatapku, bola matanya hampir keluar, mulutnya menganga lebar.
***
RESEPSIONIS, itu menatapku tajam. Sebelumnya ia hanya duduk dibalik mejanya yang tinggi, ketika ia duduk yang nampak hanya kepalanya saja, wajahnya manis namun saat menatapku sungguh sangat menakutkan. Aku mendengar namaku disebut-sebutnya.