Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Apa Salahku?

20 November 2023   08:08 Diperbarui: 20 November 2023   08:57 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar oleh Elkhan dari pexel.com

***

“Permisi pak, obat dan makan malam untuk pak Radit.” Suara wanita terdengar menggema dari balik tembok dingin yang hanya disinari lampu remang-remang serta jendela kecil berjeruji tanpa tirai yang melenyapkan semua rindu tentang Nayla.

“Kasian pak Radit, semenjak kalah nyaleg jadi begitu, jadi enggak waras.”

“Iya, karunya pisan euy. eh, denger-denger istrinya teh kabur sama lawan politiknya.”

"Udah kalah, eh... kena kasus penggelapan uang rakyat pula. Hahaha..." Suara wanita yang tertawa terkekeh-kekeh yang perlahan menjauh.

Ruangan ini dijaga ketat, oleh dua orang berseragam, lengkap dengan senjata, setiap hari aku selalu bertanya. “Apa salahku, aku hanya ingin membahagiakan Nayla.”

-Tamat-

Iqbal Muchtar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun