Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Undangan Pernikahan

28 Oktober 2023   09:09 Diperbarui: 28 Oktober 2023   09:19 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari pexel.com

"Lyla Malek, penulis novel? Wah, beruntung sekali saya hari ini," teriaknya senang, ia terlihat kagum. "Saya suka membaca novel-novel Anda."

"Benarkah? Apa judul novel favorit Anda?" tanyaku penasaran sambil menatap tajam matanya melalui kaca spion tengah.

"Saya sangat suka Embun, tapi ... Ketika Hilang itu yang terbaik menurut saya," jawabnya lirih, sepertinya ia meresapi dari setiap perjalanan kisah-kisah di dalam novel itu.

Aku terkejut mendengar jawabannya. "Anda tahu novel-novel saya?"

"Tentu saja. Saya adalah penggemar berat Anda. Saya sudah membaca semua novel yang Anda tulis. Saya sangat terpesona dengan cara Anda menulis tentang cinta yang dibalut dengan konflik kehidupan. Membaca tulisan-tulisan Anda, saya merasa seperti ikut berada di dalam ceritanya."

Aku tidak menyangka, ternyata ada orang di pulau ini yang mengenal novel-novelku. Aku merasa senang sekaligus tersanjung dengan kesan yang ia katakan.

"Terima kasih, saya sangat senang mendengarnya," kataku tulus. "Saya sungguh tidak menyangka bertemu penggemar saya di sini."

"Ya, mungkin saja saya adalah salah satu dari banyak penggemar Anda di sini. Banyak orang di pulau ini yang suka membaca novel-novel Anda. Anda sangat terkenal di sini."

"Benarkah?" tanyaku bingung.

"Ya, itu benar. Anda adalah idola bagi banyak orang di sini, termasuk saya," katanya penuh semangat.

Aku merasa malu mendengarnya, tidak pernah terbayang olehku aku menjadi idola bagi para pembaca setiaku. Aku hanya seorang penulis biasa yang mencoba untuk mengekspresikan perasaanku melalui tulisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun