"Kemana mobil yang menabrak nenek?" tanya pria itu kepadaku.
"Lari pak, tabrak lari" jawabku segera.
"Kenapa nenek di sini sendirian?" laki-laki itu terlihat sangat khawatir.
"Anak ini ... dia ..." wanita tua itu menunjuk wajahku.
Pria itu menoleh ke arahku, dan menatapku dengan sorot mata heran, ia terlihat panik juga bingung. Dia berkata dengan suara terkejut, "Benarkah? Tapi... tapi... dia sangat mirip dengan..." kata-katanya tercekat, entah apa penyebabnya.
Wanita tua itu mengangguk, ia berkata dengan suara haru, "Ya, nak. Dia sangat mirip dengan Radit, cucuku yang hilang. Mungkin ini adalah pertanda dari Tuhan. Mungkin benar dia itu cucuku yang hilang." Suara wanita itu parau.
Aku benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja aku dengar. Apakah mungkin aku adalah cucu dari wanita tua ini? Apakah mungkin aku punya keluarga yang kaya dan mencintaiku?
Aku tidak tahu apa yang harus aku rasakan semua terasa tercampur aduk antara senang, sedih, bingung, dan takut.
Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku selanjutnya?
***
Pria itu segera mengambil ponselnya, kudengar ia menelpon ambulans atau mungkin rumah sakit, entahlah. Dia juga meminta sopirnya untuk mengambil tas dari mobilnya. Dia berkata kepada wanita tua itu, "Nenek, kita harus segera pergi ke rumah sakit. Aku khawatir dengan keadaanmu. Dan kita juga harus membawa anak ini bersama kita. Kita harus memastikan apakah dia benar-benar anak kak Nayla atau bukan." Pria itu kembali berdiri setelah mengatakan hal itu.