Aku menyapa wanita itu, "Halo, maaf mengganggu. Bolehkah kami berbicara dengan Anda sebentar?"
Wanita bergaun merah itu menoleh ke arahku dengan tatapan sinis, "Siapa kamu? Apa yang kamu inginkan dariku?"
Aku tetap tersenyum dengan ramah, "Nama saya Radit, dan ini teman saya Peri. Kami ingin menanyakan sesuatu kepada Anda."
Wanita itu mengangkat alisnya, "Oh, begitu? Apa yang ingin kamu tanyakan kepadaku?"
Aku mengeluarkan sebuah buku dari tasku, "Apakah Anda mengenal buku ini?" tanyaku. Aku mendapatkan buku ini berkat bantuan wanita peri, ia memberitahuku cara untuk mendapatkannya.
Wanita itu melihat buku yang aku pegang dengan wajah heran, "Buku ini? Apa ini?"
"Ini adalah novel yang saya tulis. Novel ini bercerita tentang petualangan di Negeri Shenqi." Kataku.
Wanita itu tertawa terbahak-bahak, "Hahaha! Kamu bercanda kan? Kamu menulis novel tentang Negeri Shenqi? Apa kamu gila?" Ia melanjutkan tawanya.
Aku semakin bingung, "Tidak, saya tidak bercanda. Saya serius. Mengapa Anda tertawa?" tanyaku.
"Karena ucapan Anda sangat lucu dan bodoh. Siapa yang mau membaca novel tentang Negeri Shenqi? Negeri Shenqi itu nyata, bukan fiksi. Negeri Shenqi itu surga, bukan neraka." kata wanita itu.
Aku terkejut, "Apa? Bagaimana bisa Anda bilang begitu?" Aku marah mendengar wanita itu meremehkanku, "Negeri Shenqi itu bukan surga, tapi neraka. Negeri Shenqi itu penuh dengan kegelapan dan kekejaman. Negeri Shenqi itu dikuasai oleh raja Sletch yang ingin menghancurkan negeri ini." lanjutku geram.