Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Terjebak dalam Kisah Itu

5 Oktober 2023   10:27 Diperbarui: 5 Oktober 2023   11:19 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa itu?" tanya wanita itu penasaran.

"Apa benar kamu adalah peri pohon yang aku ciptakan di dalam novel?" tanyaku penasaran, karena di dalam tulisanku itu, aku menggambarkan sosok wanita yang cantik juga ramah.

Wanita peri itu tersipu, "Mungkin iya, mungkin tidak. Siapa yang tahu?"

Aku tersenyum, "Baiklah, terima kasih ..." Aku menatapnya, "Kamu sangat ramah dan cantik." Aku terkesima melihatnya.

Wanita peri itu terlihat malu, "Sama-sama. Kamu juga sangat baik dan tampan." balasnya.

Aku berdehem, "Ehm, eh, kita harus segera berangkat. Siapa tahu raja Sletch itu sudah mengetahui keberadaan kita."

"Iya, iya, ayo kita pergi. Aku akan menemanimu mencari Ardi. Siapa tahu kita bisa menjadi teman baik atau lebih dari itu." ucap wanita peri itu penuh semangat.

Aku terkekeh, "Siapa tahu. Ayo, mari kita mulai petualangan kita di Negeri Shenqi." teriakku.

***

Aku dan Peri berjalan keluar dari hutan dan menuju ke sebuah kota yang ramai. Kota itu bernama Dankie ibu kota Negeri Shenqi, tempat Sletch berkuasa.

Aku mengamati sekelilingku "Wow, kota ini sangat besar dan indah. Tapi, kenapa semua orang terlihat takut dan sedih?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun