"Apa itu?" tanya wanita itu penasaran.
"Apa benar kamu adalah peri pohon yang aku ciptakan di dalam novel?" tanyaku penasaran, karena di dalam tulisanku itu, aku menggambarkan sosok wanita yang cantik juga ramah.
Wanita peri itu tersipu, "Mungkin iya, mungkin tidak. Siapa yang tahu?"
Aku tersenyum, "Baiklah, terima kasih ..." Aku menatapnya, "Kamu sangat ramah dan cantik." Aku terkesima melihatnya.
Wanita peri itu terlihat malu, "Sama-sama. Kamu juga sangat baik dan tampan." balasnya.
Aku berdehem, "Ehm, eh, kita harus segera berangkat. Siapa tahu raja Sletch itu sudah mengetahui keberadaan kita."
"Iya, iya, ayo kita pergi. Aku akan menemanimu mencari Ardi. Siapa tahu kita bisa menjadi teman baik atau lebih dari itu." ucap wanita peri itu penuh semangat.
Aku terkekeh, "Siapa tahu. Ayo, mari kita mulai petualangan kita di Negeri Shenqi." teriakku.
***
Aku dan Peri berjalan keluar dari hutan dan menuju ke sebuah kota yang ramai. Kota itu bernama Dankie ibu kota Negeri Shenqi, tempat Sletch berkuasa.
Aku mengamati sekelilingku "Wow, kota ini sangat besar dan indah. Tapi, kenapa semua orang terlihat takut dan sedih?"