Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Lubang di Balik Lukisan

28 September 2023   08:07 Diperbarui: 28 September 2023   08:10 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar oleh Tiana dari pexel.com

***

Keesokan harinya, aku bersiap-siap untuk pindah ke kamar kos baruku. Aku sudah mengemas barang-barangku sejak kemarin, aku memesan taksi online untuk mengantarku ke sana. Aku merasa senang dan bersemangat untuk memulai petualangan baru di tempat baru.

Sesampainya di rumah kosan itu, aku disambut oleh Pak Budi, pemilik rumah itu. Ia mengatakan bahwa ia telah menyiapkan segala kebutuhanku di kamar itu.

"Halo, Siska. Selamat datang di kamar kos Anda yang baru. Saya sudah menyiapkan segalanya untuk Anda." Ia menyapaku di pintu depan, satu hal yang aneh bagiku, sejak kemarin aku tidak melihat penghuni kos yang lain.

"Terima kasih, Pak Budi. Saya sangat berterima kasih atas kesempatan ini." balasku.

"Sama-sama, Rani. Saya harap Anda betah tinggal di sini." Pak Hartono mengatakan hal yang sama sejak kemarin.

Pak Hartono membantuku membawa barang-barangnya ke lantai dua.

Aku menarik napasku dalam-dalam dengan senyum lebar. kamar itu seperti mimpi bagiku, sama dengan mimpiku ketika pertama kali aku melihatnya kemarin. Luas, nyaman, dan indah.

"Bagaimana? Apakah Anda masih suka?" tanya Pak Hartono.

"Suka? Saya sangat suka! Ini kamar impian saya!" jawabku.

"Kalau begitu, saya senang mendengarnya. Saya akan meninggalkan Anda sekarang. Jika Anda butuh sesuatu, silakan hubungi saya." Pak Hartono pergi meninggalkanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun