Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Cinta yang Menyembuhkanku

26 September 2023   08:06 Diperbarui: 26 September 2023   08:16 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar oleh Jsme dari pexel.com

Siang ini aku harus membuat laporan perkembangan pasienku. Aku menghampiri Radit.

"Selamat siang, Radit. Apa kabar hari ini?"

"Selamat siang, bajingan. Apa urusanmu dengan saya?" Ia menatapku dengan tatapan sadis, "Aku bukan Radit, aku Raka, dasar perawat bodoh." lanjutnya sambil berteriak.

Mendengar dan melihatnya menjadi Raka, aku tidak akan melepaskan ikatan tangannya, karena ia bisa saja merusak barang-barang atau mungkin saja membunuhku. Berbeda perlakuan apa bila aku menanyakan kabar ia membalasnya dengan sapaan lembut maka aku akan melepas ikatan itu, kami berbincang dan bertukar pikiran bersama.

"Saya tidak ada urusan dengan Anda, saya hanya ingin mengecek kondisi Anda." kataku.

"Kondisi saya? Kondisi saya baik-baik saja, tidak seperti Anda yang busuk dan munafik." balasnya dengan teriakan.

"Saya tidak mengerti, mengapa Anda berkata begitu? Saya tidak pernah berbuat jahat pada Anda."

"Oh, jangan pura-pura bodoh, Anda tahu persis apa yang Anda lakukan. Anda mencoba untuk merebut Radit dari saya, Anda mencoba untuk menghancurkan hubungan kami, Anda ingin memisahkan kami." bentaknya kasar.

"Tidak, tuduhan itu sama sekali tidak benar. Saya tidak pernah terfikir untuk merebut Radit dari Anda, saya hanya mencintainya. Saya hanya ingin dia bahagia menjalani kehidupannya." Aku berusaha menjelaskan semunya kepada Raka.

"Cinta? Bahagia? Hah, itu omong kosong. Anda tidak tahu apa-apa tentang cinta dan bahagia. Anda hanya tahu tentang egoism juga manipulatif. Anda hanya ingin memanfaatkan Radit untuk kepentingan Anda sendiri." Ia mengejekku, ia benar-benar sosok yang sangat menjengkelkan.

"Tidak, semua tuduhan Anda itu tidak benar. Saya tidak pernah egois dan manipulatif, saya jujur dan tulus. Saya tidak memanfaatkan Radit, saya menghargai dan menghormatinya." jelasku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun