Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Cintaku Tertambat dengan Tukang Minyak Tanah Keliling

18 September 2023   17:55 Diperbarui: 18 September 2023   18:38 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku awalnya merasa bingung dan ragu dengan perhatian Radit. Aku masih trauma dengan pengalaman cintaku yang gagal dengan Tan Kian Lie. Aku takut jika Radit juga akan berbohong dan berkhianat kepadaku. Aku takut jika Radit juga akan menyakitiku.

Tapi lama-kelamaan, aku mulai terbuka dan terpesona dengan Radit. Aku melihat bahwa Radit adalah pria yang jujur, setia, dan bertanggung jawab. Aku melihat bahwa Radit adalah pria yang mencintaiku dengan tulus, tanpa pamrih, dan tanpa syarat. Aku melihat Radit adalah pria yang bisa membuatku bahagia, tanpa harus memiliki banyak harta atau jabatan.

"Aku tahu, Rani. Aku tahu kamu pernah berpacaran dengan Tan Kian Lie, bosmu yang kaya dan tampan itu. Aku tahu dia sudah menikah dan punya anak, tapi dia tetap menggodamu dan bermain-main dengan perasaanmu." katanya sambil memainkan kembang pete yang jatuh berguguran.

"Ya, Radit. Itu adalah masa lalu yang pahit bagi aku. Aku sangat terluka dan kecewa saat tahu kebenaran tentang dia. Aku merasa seperti tidak ada harapan lagi untuk aku." Aku pun gugup Ketika mengatakan hal itu, aku kuatir Radit akan pergi meninggalkanku.

"Tapi, kamu tidak perlu khawatir lagi, Rani. Kamu tidak perlu sedih lagi. Kamu tidak perlu takut lagi. Karena sekarang ada aku yang akan melindungi dan menyayangimu dengan tulus." Ia menatapku tulus, tatapan mata itu mengobati luka di hatiku.

"Aku tahu, Radit. Aku tahu kamu adalah pria yang jujur, setia, dan bertanggung jawab. Aku tahu kamu adalah pria yang mencintaiku dengan segenap hatimu. Aku tahu kamu adalah pria yang bisa membuatku bahagia." sahutku, kali ini aku menatapnya dalam, aku ingin menyentuh palung terdalam di hatinya.

"Kamu juga membuatku bahagia, Rani. Kamu adalah wanita yang cantik, pintar, dan baik hati. Kamu adalah wanita yang sempurna untukku. Kamu adalah wanita yang aku cintai lebih dari apapun." ujarnya, kulihat pipinya merona, mungkin karena malu.

Aku pun akhirnya menerima cinta Radit dengan ikhlas. Aku merasa bahwa Radit adalah cinta sejatiku, yang telah ditakdirkan Tuhan untukku. Aku merasa bahwa Radit adalah pelipur lara dan penawar duka hatiku.

Radit dan aku pun menjalin hubungan yang harmonis dan romantis. Kami saling mengisi dan melengkapi satu sama lain. Kami saling berbagi dan bersyukur atas apa yang kami miliki.

Radit dan aku pun akhirnya menikah dengan restu dari orang tua kami masing-masing. Kami hidup bahagia bersama di rumah sederhana milik Radit di pinggiran kota Jakarta. Kami juga dikaruniai dua orang anak yang lucu dan pintar.

Aku merasa bahwa hidupku telah berubah menjadi lebih baik setelah bertemu dengan Radit. Aku merasa bahwa aku telah menemukan cinta sejatiku setelah dikhianati oleh Tan Kian Lie. Aku merasa bahwa aku telah mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya setelah mengalami kesedihan yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun