"ke... kenapa?" tanyaku ragu.
"aku sudah bertemu seorang laki-laki yang akan menyampaikan pesan-pesan tentang kehidupan, perjuangan, dan kebahagiaan melalui tulisannya yang memukau" ia menatapku.
"siapa?" tanyaku bingung.
"kamu" ia menatap mataku sangat dalam, jarinya telunjuknya menyentuh hidungku, kemudian ia pergi dan meninggalkan selembar kertas.
"aku akan vandalisme di hatimu?" tulisan dengan ciri khas coretan-coretan yang terpampang ditembok itu.
-TAMAT-
Iqbal Muchtar