Lantas, apa hubungannya dengan memimpin?
Memimpin bagi saya adalah sebuah seni dalam berpikir, bersikap dan berbuat dalam mengorganisir diri sendiri ataupun orang lain secara luas. Dan bentuk awal mengorganisir diri sendiri dan orang lain adalah dengan proses mengenali karakteristik abstrak dari setiap apapun yang kita pimpin, termasuk keterbatasan diri sendiri dan orang lain.
Dari pemahaman tersebut, kita mampu menyebar pekerjaan yang sesuai dengan pemahaman keterbatasan yang ada di setiap individu, sehingga hasil yang didapat dapat maksimal karena telah disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu tadi.
Memimpin adalah Proses Berbagi
Setelah mengetahui tentang mengapa dan keterbatasan, kita beranjak pada apa yang terjadi ketika memimpin?
"Hal paling awal untuk memimpin adalah memimpin diri sendiri."
Sebuah pernyataan yang cukup sering terdengar bukan? Saya, orang yang tidak sepakat atas hal tersebut.
Bagi saya, memimpin adalah proses berbagi. Hal yang paling awal dengan berbekal pertanyaan mengapa, saya menyadari keterbatasan dan proses pengenalan. Maka, bagi saya untuk ranah diri sendiri adalah mengenali diri sendiri dan dalam prosesnya, dijalankan secara bersamaan, memimpin diri sendiri sekaligus memimpin orang lain.
Mengapa demikian? Karena dari proses memimpin orang lain saya menyadari betapa bodohnya saya dalam memimpin diri sendiri, dan dari kekurangan tersebut, saya menciptakan berbagai perubahan dalam kepemimpinan di diri saya, begitu pula sebaliknya ketika saya menyadari bahwa gaya kepemimpinan saya dirasa kurang tepat kepada orang lain, saya akan berkaca pada diri saya dan saya mengaplikasikan kepemimpinan di diri saya yang dirasa cukup berhasil kepada orang lain.
Karena, saya percaya sebetulnya kita banyak tumbuh besar dari cerita orang lain. Cerita hebat, cerita sedih, cerita atas amarah, cerita tentang mengenali dan cerita tentang memimpin. Dan sudah barang tentu ketika kita memimpin kitalah orang yang diceritakan sekaligus menceritakan, kitalah yang berbagi sekaligus dibagikan. Karena kita sejatinya bukanlah orang yang lebih pintar atas orang lain sekalipun orang tersebut telah kita pimpin. Ketika kehidupan adalah sebuah pembelajaran, maka memimpin adalah salah satu tema pembelajaran yang kita ambil dalam kehidupan kita.
Memimpin adalah Kutukan