Banyak kisah pemimpin hebat yang sering terdengar sehingga mampu menginspirasi langkah gerak banyak orang. Entah, kharisma yang dia tunjukkan, sikap yang dia tampakkan, ataupun bagaimana cara dia memimpin. Namun, saya sedikit banyak akan berbagi mengenai sebuah perspektif saya tentang memimpin.
Dimulai dengan pertanyaan: WHY?
Apa yang akan kita lakukan ketika kita ingin berbuat suatu hal?
Membuat kerangka berpikir? Mencari inspirasi dari banyak orang? Ataupun membaca teks dari berbagai sumber?
Terinspirasi dari buku Start With Why karya Simon Sinek, saya sering memulai suatu hal, bahkan dalam hal memimpin, dengan suatu pertanyaan: mengapa (why).
Kebanyakan orang ketika dia ingin berbuat suatu hal, mereka lebih sering memulai dengan membuat pertanyaan "apa". Tentu hal ini tidaklah salah, terlebih ketika dengan membawa pertanyaan "apa", mereka banyak bertanya kepada siapapun baik ke manusia lainnya yang mereka anggap memiliki kapasitas lebih, ataupun kepada sumber informasi seperti buku dan kanal internet. Dahulu, saya pun sering berbuat demikian dan ketika mencapai titik jenuh akibat tidak ada yang mampu menjawab pertanyaan dari kata "apa" saya pun mencari bentuk pertanyaan lain, yaitu "mengapa".
Sering juga kita melihat para pembicara dalam suatu pertemuan menyuarakan soal kepemimpinan dengan motivasi dan arahan yang terbilang cukup tinggi, dan jujur saya cukup mual mendengarnya. Mengapa demikian? Karena mereka memberikan satu hal sama yang cukup sering saya dengar yaitu:
"Kalo orang lain bisa, kenapa kamu engga?"
"Kalian sama-sama makan nasi kenapa kamu tidak bisa sementara orang lain bisa"
Atau bahkan, satu perkataan ini:
"Hal paling awal untuk memimpin adalah memimpin diri sendiri."