Mohon tunggu...
Ipon Semesta
Ipon Semesta Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Seniman. Melukis dan Menulis. Mantan Jurnalis Seni dan Budaya. Ketua PERSEGI (Persaudaraan Seniman Gambar Indonesia)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pasar Seni Ancol, Sarana Peningkatan Perdagangan Seni dan Pengembangan Mutu Kreativitas

14 September 2024   08:56 Diperbarui: 14 September 2024   08:58 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artikel dan foto dokumen pribadi. Sumber buku Apresiasi Seni

Tentang Pasar Seni nanti melahirkan seniman besar atau tidak. saya kira sulit untuk dirumuskan. Karena, seperti di... lahir seniman seniman dunia. Tapi mereka datang ke sana bukan datang untuk melatih. Di Mount Mantre para sastrawan, seniman besar, datang untuk minum di cafe, yang memang murah, pemilik restoran baik. Bangunannya artistik dsb. Di sana saya sendiri pemah di lukis oleh seorang siswa Jepang dan Inggris. Murahbmemang. Nah, jika misalnya para siswa dari LPKJ, datang ke Pasar Seni untuk mencari nafkah di Pasar Seni ini saya kira merupakan suatu keuntungan, Ini mungkin, untuk bisa melahirkan seniman besar. Yah, satu diantara banyak kemungkinan. Tapi karena ini pasar seni ya kecuali kalau Pasar Seni ini merupakan suatu lembaga pendidikan, itu lain Nah. Inilah merupakan bahan-bahan yang bisa dipikirkan. Membina Pasar Seni janganlah terlalu mengharapkan adanya suatu prestasi-prestasi yang memang sulit diharapkan muncul dari situ

Tapi coba kita kembangkan, suatu peningkatan tentang apa yang ada sekarang. Itu dulu. Saudara AMRUS misalnya, bisa mengembangkan dengan cara pribadi, selain la juga merupakan seorang seniman yang mempunyai rasa tanggung jawab serta solidaritas dengan kawan-kawan seniman, mengangkat bersama, itu semua tidak ada kaitannya dengan prestasi pribadi

Jadi dalam hal ini harus bisa dibedakan antara panggilan sosial, dan panggilan individu untuk perkembangan prestasi dan mutu kreatifitas.

Oleh karena itulah, perlu dipikirkan suatu bentuk yang menarik. Sayang di sini letaknya agak jauh, kalau dekat, tapi coba buat semacam tempat rendezvous, bagi artis-artis, sastrawan, juga bisa berkumpul di suatu tempat seni semacam di Ancol ini.

Mengenal nama dari tempat kegiatan seni, berpengaruh apa tidak, itu semua mesti di tinjau kembali atas dasar opset Pasar Seni. Dalam hal ini perlu ditelaah kembali pidato-pidato, pada saat pembukaan Pasar Seni kalau tak salah dari pak CIPUTRA, dari Pak Gubernur (Ali Sadikin.), dus dalam pengembangannya harus disesuaikan dengan dasar-dasar itu semua.

Waluyo

Kita ingin, Pasar Seni bisa menyumbangkan ragam seni(?) bagi masyarakat, dan terhadap perkembangan seni lukis/Seni rupa Indonesia pada umumnya, dalam hal ini Pasar Seni ingin mencoba untuk menjadi tempat atau sarana rekreasi serta sarana pendidikan. Jadi, anak-anak ke Pasar Seni bisa melukis atau bisa melihat proses penciptaan seni oleh para seniman Pasar Seni, dsb.

Bagaimanakah pendapat Pak Henk Ngantung dalam hal ini?

Henk Ngantung

Saya kira untuk itu kita harus kembalikan pada, maksud dan tujuan Pasar Seni/Proyek Seni Ancol itu sendiri. Maksud dan tujuan pendirian Proyek Ancol itu apa itu sebagai dasar. Kalau saya tak salah tangkap, Pasar Seni adalah bukan atau tidak punya pretensi sebagai suatu tempat pendidikan dengan sistim pengembangan senirupanya. Dus, janganlah dia nanti dijadikan semacam 'saingan dengan lembaga pendidikan seperti TIM dengan LPKJ nya, dll. Pasar Seni Ancol haruslah mempunyai corak dan ide-ide tersendiri. Tapi saya sendiri belum punya gambaran yang konkrit apa yang mesti saya sumbangkan, karena Pasar Seni ini punya status yang memang lain dengan TIM. Di sini harus kita cari, cara-cara bagaimana agar Pasar Seni bisa berkembang menjadi tempat rekreasi dan berkembang selain kita harus selalu menghidupkan iklim kreatifitas. Mengenal mutu Pasar Seni karena saya dengar ada penasehatnya, dll maka pada penasehat itulah nanti kita serahkan tugas untuk mengontrol segi perkembangannya, agar selalu meningkat, sehingga dalam perjalanan hidup Pasar Seni itu nanti kita bisa menemukan apa-apa yang harus di tingkatkan. Di buatkan semacam acara retrospeksi untuk melihat mana kekurangannya, dsb.

Tapi yang saya lihat sekarang terlepas dari komersial atau tidak, saya lihat ada kemajuan. Ini jika dibandingkan dengan permulaan. Mutu Pasar Seni telah menanjak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun