berjalan dalam diam
ternyata banyak makna
setiap sudut dapat aku lihat semua
yang tersembunyi serta merta kubuka
kotor berdebu, kumuh dan kusam
seperti apa adanya
Angin menampar membuatku terperangah
aku terhenti dikaki buki
ranting kering kerontang patah berserak serak
Membayagkan sejuta anak sakit dan lapar
menari nari dimataku
bernyanyi nyanyi di jiwaku
Gemuruh tanah runtuh menimpa kepala
seiring jerit ngilu menyayat
gemuruh gumam doa gerimis airmata
terlalu jauh untuk diraih
bunga karang yang merenda buih air
Pecahkan gelombang merangkak menggapai
barahnya angin kita seolah ta melihat
mari kita sama sama berkaca
lihat luka bernanah di wajah kita
Berjalan diam diam ternyata lebih bermakna
karena semua berbicara tentang kejujuran
ternyata simpati hanya lewat jendela
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H