Mohon tunggu...
Ipan Yefta
Ipan Yefta Mohon Tunggu... -

Simple ...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wajah Didalam Kanvas

16 September 2010   15:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:12 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

‘Sampai sejauh itukah lukisanku melanglang?’ Beberapa menit berbasa-basi kami berpamitan. Aku pergi menjumpai para pengunjung lain, melayani pertanyaan mereka satu persatu, walaupun dengan bahasa yang tidak selancar mereka, namun setidaknya aku dapat mengerti mereka dan mereka dapat mengerti aku.

Di akhir acara, kulepaskan alat bantu dengar yang setia bertengger di telingaku saat berbicara kepada orang lain. Kukelilingi show room ini dan menatap lukisanku satu persatu. Di dalam sana, aku berada suatu waktu yang lalu. Tanpa suara. Bila kutatap lagi lebih dalam, kadang aku ingin kembali berada didalamnya. Dunia tanpa suara yang sepi sebenarnya sangatlah indah, dan penuh arti. Kadang aku dapat melihat angin dan menciumnya. Kadang kulihat aura setiap orang yang mencerminkan hati mereka. Dunia ini mempunyai sisi yang lain, seperti di dalam lukisan itu. Gerakannya bagaikan sebuah slow motion yang dapat aku goreskan ke dalam kanvas ini. Dan dunia itu pulalah yang telah memberiku berkah yang sangat besar ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun