Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sains Banyak Dibutuhkan, Namun Tak Banyak Peminatnya?

10 Juni 2024   21:57 Diperbarui: 10 Juni 2024   22:59 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sains sekunder harus fokus pada pekerjaan laboratorium dan daftar eksperimen spesifik yang telah disiapkan panitia

PENGAJARAN FAKTA DAN PRINSIP

Format pelatihan mental bersama dan pelatihan pra-profesional secara konsisten mendominasi kurikulum dari awal hingga sekarang. Namun, gerakan untuk memasukkan pendekatan humanistik, seperti inklusi seni (S.T.E.A.M.), sains, teknologi, pendidikan masyarakat dan lingkungan semakin berkembang dan diterapkan secara lebih luas pada akhir abad ke-20. Laporan oleh American Academy for the Advancement of Science (AAAS), termasuk Proyek 2061, dan oleh Komite Nasional Standar dan Penilaian Pendidikan Sains merinci tujuan pendidikan sains yang menghubungkan sains di kelas dengan penerapan praktis dan implikasi sosial

LITERASI SAINS

Literasi sains atau literasi sains mencakup literasi tertulis, numerik, dan digital yang berkaitan dengan pemahaman sains, metodologi, observasi, dan teorinya. Literasi sains terutama berkaitan dengan pemahaman metode ilmiah, satuan dan metode pengukuran, empirisme dan pemahaman statistik khususnya korelasi dan pengamatan kualitatif versus kuantitatif dan statistik agregat, serta pemahaman dasar bidang ilmiah inti, seperti fisika. , kimia, biologi, ekologi, geologi dan komputasi.

Definisi

Kerangka Kerja Program Penilaian Siswa Internasional (PISA) Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) (2015) mendefinisikan literasi sains sebagai "kemampuan untuk terlibat dengan isu-isu terkait sains, dan dengan ide-ide sains, sebagai warga negara yang reflektif ." Oleh karena itu, seseorang yang melek ilmiah bersedia terlibat dalam wacana yang masuk akal tentang sains dan teknologi yang memerlukan kompetensi untuk: Menjelaskan fenomena secara ilmiah -- mengenali, menawarkan dan mengevaluasi penjelasan untuk berbagai fenomena alam dan teknologi. Mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah -- mendeskripsikan dan menilai penyelidikan ilmiah dan mengusulkan cara untuk menjawab pertanyaan secara ilmiah.

Menafsirkan data dan bukti secara ilmiah -- menganalisis dan mengevaluasi data, klaim, dan argumen dalam berbagai representasi dan menarik kesimpulan ilmiah yang sesuai.

Menurut Pusat Statistik Pendidikan Nasional Amerika Serikat, "literasi sains adalah pengetahuan dan pemahaman konsep dan proses ilmiah yang diperlukan untuk pengambilan keputusan pribadi, partisipasi dalam urusan sipil dan budaya, dan produktivitas ekonomi".Orang yang melek ilmiah diartikan sebagai orang yang mempunyai kemampuan untuk: Memahami, bereksperimen, dan menalar serta menafsirkan fakta ilmiah dan maknanya. Menanyakan, menemukan, atau menentukan jawaban atas pertanyaan yang berasal dari rasa ingin tahu tentang pengalaman sehari-hari.

Mendeskripsikan, menjelaskan, dan memprediksi fenomena alam. Baca artikel-artikel yang berisi pemahaman sains di media populer dan terlibat dalam percakapan sosial tentang validitas kesimpulan.

Mengidentifikasi isu-isu ilmiah yang mendasari keputusan-keputusan nasional dan lokal dan menyatakan posisi-posisi yang berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun