Laboratorium modern saat ini, titik orientasinya adalah sebagai solusi dan alat digital telah menjadi bagian integral dan sangat diperlukan dalam laboratorium penelitian dan sains karena perangkat dan aplikasi ini membantu laboratorium tersebut beroperasi secara lebih efektif dan efisien.
Misalnya, kecerdasan buatan (AI), dan pembelajaran mesin (ML) membantu ilmuwan dan peneliti memahami data dengan cepat. Robot dan alat otomatisasi diintegrasikan ke dalam prosesnya untuk mencapai alur kerja yang lebih efisien. Perangkat augmented reality (AR) dan mixed-reality (MR) seperti lensa holografik juga digunakan sebagai antarmuka daya untuk menganalisis sampel, berbagi informasi, dan berkolaborasi dengan rekan kerja.
Solusi perangkat lunak seperti Sistem Manajemen Informasi Laboratorium (LIMS) juga memberikan dorongan besar bagi laboratorium. LIMS menyediakan digitalisasi dan otomatisasi untuk mengatasi tantangan yang berasal dari metode manual yang rumit. LIMS dirancang khusus untuk memungkinkan anggota lab menganalisis dan menyimpan data dalam jumlah besar serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Menurut penelitian terbaru yang dilakukan oleh Solutions 4 Labs, keberhasilan integrasi LIMS dalam operasional laboratorium telah menghasilkan lebih sedikit tugas, sehingga menghilangkan hingga 45 persen total tenaga kerja selama satu hari kerja.
Teknologi-teknologi ini diharapkan akan terus berkembang dan terus mendorong transformasi digital pada laboratorium. Berikut tiga ciri utama yang akan ditampilkan laboratorium modern mulai tahun 2020 dan seterusnya, yaituÂ
1. TERHUBUNG (CONNECTED)Â
Lab menjadi semakin terhubung. Perangkat Internet-of-Things (IoT) kini secara agresif diintegrasikan ke dalam fasilitas penelitian. Sensor dan konektivitas memungkinkan data dialirkan dan dikumpulkan, disimpan secara real-time. Komputasi awan juga memungkinkan adanya sarana terukur untuk menyimpan dan memproses data ini. Dengan demikian, laboratorium modern dapat menjadi lebih berbasis data.
Anggota lab juga dapat mengakses data kapan saja dan di mana saja melalui web dan aplikasi seluler. Mereka juga dapat bekerja dari jarak jauh, karena perangkat yang terhubung memungkinkan mereka menilai kondisi laboratorium dari jarak jauh dan menentukan apakah situasi tertentu memerlukan kehadiran mereka di lokasi.
Berkat kemampuan otomatisasi, perangkat pintar juga kemungkinan akan mengurangi aktivitas pemantauan dan pemeliharaan laboratorium secara manual. Mereka dapat secara otomatis memberitahu sistem jika ada alat yang perlu dikalibrasi, sehingga mengurangi ketidakakuratan akibat kesalahan kalibrasi. Anggota lab juga dapat mengkonfigurasi peralatan mereka untuk memperbarui firmware atau sistem kontrol secara otomatis untuk menghindari masalah kinerja.
Perangkat pintar juga dapat membantu memberikan umpan balik langsung kepada para peneliti. Kemampuan untuk melacak setiap aspek operasi laboratorium dapat memberikan anggota laboratorium wawasan yang dapat ditindaklanjuti sehingga memungkinkan mereka mencegah kehilangan sampel, serta menetapkan langkah-langkah pencegahan dan perlindungan untuk memastikan bahwa masalah di masa depan dapat dihindari.
Setiap laporan yang dihasilkan atau penemuan penting dapat langsung dibagikan tidak hanya di dalam lab tetapi juga ke fasilitas lain. Hal ini dapat membantu peneliti lain menghindari melakukan eksperimen serupa yang berhasil diselesaikan di laboratorium berbeda.