Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bunuh Diri dan Mengembangkan Ketahanmalangan Siswa

13 November 2023   16:15 Diperbarui: 13 November 2023   16:24 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber  FB-Rama Smeksa

Ukuran kecerdasan tradisional selalu dianggap IQ, yaitu Kecerdasan. Hasil bagi. Memprediksi peluang keberhasilan suatu hal selalu dianggap remeh orang. Namun ada banyak orang yang memiliki IQ tinggi, namun sebenarnya belum sukses selalu. Artinya IQ saja tidak cukup untuk sukses. Pasti ada sesuatu yang lebih dan melebihi IQ yang diperlukan untuk orang-orang sukses secara konsisten. Lalu datanglah gagasan tentang EQ, yaitu Emotional Quotient atau Kecerdasan Emosional. EQ adalah ukuran seberapa baik Anda mengendalikan emosi Anda, bagaimana Anda berempati dengan orang lain, tingkat Anda kesadaran diri, kendali Anda terhadap impuls Anda, ketekunan Anda dan bagaimana caranya secara efektif Anda berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, memiliki EQ yang tinggi dengan IQ yang tinggi juga bisa memperkuat peluang sukses seseorang karena untuk menjadi sukses seseorang tidak hanya membutuhkan kemampuan intelektual tetapi juga kemampuan emosional. AQ adalah sesuatu yang lebih dari itu dua. Hal ini dapat menjawab pertanyaan, mengapa sebagian orang bertahan dan terus berusaha keras situasi sulit sementara orang lain yang ber-IQ tinggi dan masih mampu menyesuaikan diri secara emosional gagal dan menyerah?

 APA YANG DAPAT DIPREDIKSI OLEH AQ?

AQ dapat berguna untuk memprediksi kinerja, motivasi, pemberdayaan, kreativitas, produktivitas, pembelajaran, energi, harapan, kebahagiaan, vitalitas, kesehatan emosional, fisik kesehatan, ketekunan, ketahanan, sikap, umur panjang dan respon terhadap perubahan.

TIGA TINGKAT KESULITAN

Stoltz, sang penganjur AQ telah memberikan model kesulitan 3 tingkat yang berbentuk piramida dan dimulai dari atas dan bekerja ke bawah. Di puncaknya terletak Kesulitan Masyarakat. Di tingkat menengah datanglah Kesulitan di Tempat Kerja dan pada tingkat terendah terletak Kesulitan Individu.

Paul G. Stoltz (2005), merumuskan ketahanmalangan ke dalam tiga bentuk: Pertama, kecerdasan yang digunakan untuk memahami dan meningkatkan semua segi kesuksesan. Kedua, ukuran untuk mengetahui reaksi seseorang terhadap kesulitan yang dihadapinya. Dan ketiga, ia merupakan seperangkat peralatan yang memiliki landasan ilmiah untuk merekonstruksi reaksi terhadap kesulitan hidup.

Orang selalu mengira IQ, atau kecerdasan intelektual adalah cara terbaik untuk mengukur kecerdasan. Memprediksi peluang kesuksesan seseorang selalu dianggap remeh. Meski begitu, ada banyak orang cerdas yang tidak selalu berhasil dalam hidupnya. Artinya, IQ saja tidak cukup untuk mencapai kesuksesan.

Orang sukses secara konsisten pasti mempunyai hal lain selain IQ tinggi. Kemudian muncullah "EQ", atau kecerdasan emosional atau kecerdasan emosional.

EQ mengukur seberapa baik Anda mengendalikan emosi dan seberapa baik Anda memahami perasaan orang lain. Ini juga mengukur seberapa sadar diri Anda, seberapa baik Anda mengelola impuls Anda, seberapa gigih Anda, dan seberapa baik Anda bisa bergaul dengan orang lain.

Intelligence quotient (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ) yang tinggi dapat meningkatkan peluang sukses seseorang karena kesuksesan memerlukan keterampilan intelektual dan emosional.

AQ adalah sesuatu yang lain yang berbeda dari keduanya. Ini dapat membantu menjelaskan mengapa beberapa orang terus berusaha keras meskipun keadaannya sulit. Namun mereka yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi dan emosi stabil tetap saja gagal dan menyerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun