Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bunuh Diri dan Mengembangkan Ketahanmalangan Siswa

13 November 2023   16:15 Diperbarui: 13 November 2023   16:24 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber  FB-Rama Smeksa

Gejala ini hanya bisa dibedah lewat 'membedah pikiran manusia, dengan demikian kita akan menyadari betapa mereka sesungguhnya sangat membutuhkan pendampingan.

MANUSIA MESIN YANG TERUMIT 

Dikatakan bahwa pikiran manusia adalah mesin paling rumit di muka bumi. Psikolog selalu berusaha mengetahui mengapa kita berperilaku seperti itu yang kita lakukan atau cara pikiran kita berfungsi. Ini adalah bidang penelitian yang kompleks dimana penjelasannya selalu gagal. Manusia berbeda dalam hal mereka kemampuan mental. Ada berbagai tes yang tersedia untuk menganalisis berbagai hal kemampuan mental pikiran manusia yang memiliki efek langsung pada mereka perilaku. Beberapa ukuran tersebut adalah tes IQ, tes EQ, tes kepribadian, tes prestasi, tes bakat, dll. Salah satu ukuran yang relatif baru adalah AQ, yang merupakan singkatan dari adversity quotient. AQ adalah prediktor kesuksesan seseorang dalam menghadapi kesulitan, bagaimana dia berperilaku dalam situasi sulit, bagaimana dia mengendalikan situasi, apakah dia mampu menemukan asal muasal masalahnya, apakah dia mengambil kepemilikannya dalam situasi itu, apakah dia mencoba membatasi dampak kesulitan dan betapa optimisnya dia bahwa kesulitan itu akan terjadi akhirnya berakhir. Ilmu AQ dikembangkan oleh Dr. Paul G. Stoltz di 1997. Ini adalah makalah konseptual yang menjelaskan secara panjang lebar apa itu AQ, bagaimana caranya apakah berbeda dengan IQ dan EQ, dimensi AQ, unsur pembentuk AQ, tingkat kesulitan, apa perbedaan AQ dengan ketahanan dan ketahanan, AQ dalam organisasi, penelitian yang dilakukan mengenai AQ, dan bagaimana meningkatkan IQ Anda sendiri dan AQ lainnya.

KETAHAN MALANGAN.  (AQ, ADVERSITY QUOTIENT),

Ketahan malangan, (AQ) dapat menunjukkan seberapa baik seseorang mampu menahan kesulitan dan kemampuannya untuk mengatasinya. Jika kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang dalam menangani emosi dengan baik, maka kecerdasan adversity adalah kemampuan dalam menangani kesulitan dengan baik. Jika A.Q. terdengar seperti ketahanan, memang begitu. Ini adalah salah satu karakteristik seseorang yang paling dicari di banyak industri. Ia dikenal dengan banyak nama lain: ketabahan, tulang punggung, ketabahan, ketekunan, keuletan, dan kemandirian. Berbeda dengan IQ. dan E.Q., rekanan pengusaha A.Q. dengan stabilitas, kekuatan, dan kekuasaan.

 Dr. Paul G. Stoltz merupakan pionir kajian AQ yang dikembangkan pada tahun 1997. AQ menceritakan apakah kita bisa melampaui harapan atau kita akan gagal.

Oleh karena itu dengan instrumen AQ dapat memprediksi bagaimana kita berperilaku dalam situasi sulit. AQ dapat memprediksi ketahanan dan kegigihan seseorang dan bisa jadi masih lemah dalam mengatasi kesulitan yang dialaminya, tak memiliki jalan keluar, pikirannya buntu. 

Ketahanmalangan dapat dipandang sebagai ilmu yang menganalisis kegigihan manusia dalam menghadapi setiap tantangan sehari harinya. Beberapa  aspek-aspek ketahanmalangan yakni bersedia mengambil resiko dalam hidup,  karena keberanian hidup yang sesungguhnya adalah berani mengambil resiko dalam menghadapi tantangan untuk mengatasi rasa takut sehingga mampu mengambil solusi dari setiap persoalan hidup yang dihadapi. Banyak faktor  yang mempengaruhi ketahanmalangan adalah antara lain : bakat,  kecerdasan kemauan, , kesehatan, karakteristik kepribadian, genetika, pendidikan, dan keyakinan diri

Orang dengan A.Q tinggi. Mereka juga merupakan orang-orang yang mampu beradaptasi terhadap perubahan drastis dalam suatu organisasi, seperti perubahan manajemen, tindakan pemotongan biaya secara tiba-tiba, dan beban kerja yang lebih berat. Ini tidak berarti bahwa mereka mengorbankan kesejahteraan pribadi demi ketabahan---mereka memastikan untuk memberikan hasil terlebih dahulu sebelum menegosiasikan persyaratan di kemudian hari. Ini seperti mengatakan, "Ya, apa yang Anda inginkan mungkin terjadi, sebenarnya ini adalah hasil dan peningkatan luar biasa yang kami buat karenanya. Namun, perubahan ini juga berdampak buruk pada tim .

Dalam menghadapi kesulitan, A.Q. Orang-orang akan memandangnya dengan tingkat kendali tertentu, yang berarti mereka berpikir bahwa mereka mempunyai pengaruh tertentu terhadap kesulitan tersebut. Tentu saja, tidak semua kesulitan dapat dikendalikan, namun menurut Albert Bandura (1997), orang yang yakin bahwa mereka dapat mencapai hasil tertentu meskipun keadaannya buruk, mempunyai insentif untuk bertindak.

AQ VERSUS IQ DAN EQ

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun