Ritual Agama Hindu sebagai bagian akhir dari tri kerangka dasar Agama Hindu dituangkan dalam pelaksanaan Panca Yadnya yaitu:Â
1. Dewa Yadnya yaitu korban suci yang dipersembahkan atau dihaturkan sebagai tanda penghormatan kepada para dewa dengan segala manifestasinya, pelaksanaan Dewa Yadnya dilaksanakan dengan berbagai bentuk.Â
Dalam kehidupan sehari-hari yadnya dapat dilakukan dengan cara melaksanakan semua aktivitas didasari oleh kesadaran, keikhlasan, penuh tanggung jawab.Â
2. Rsi Yadnya yaitu korban suci yang dipersembahkan atau penghormatan kepada para Pandita atau orang suci, pelaksanaan Rsi Yadnya sebagai wujud terima kasih atas segala jasa yang telah diberikan oleh para Rsi dan orang suci pada kita.Â
3. Pitra Yadnya yaitu korban suci yang dipersembahkan kepada leluhur atau orang yang sudah meninggal.
4. Manusa Yadnya yaitu korban suci yang dipersembahkan atau diperuntukkan bagi kesejahteraan manusia dan kebahagian hidup manusia.Â
5. Bhuta Yadnya yaitu korban suci yang dipersembahkan kepada para bhuta kala agar tercipta kedamaian dan keharmonisan hidup di dunia ini
Upacara potong gigi memeiliki dasar filosofi dari susastra yang ada di Bali, Susastra itu termuat dalam berbagai lontar dan pulau Bali banyak menyimpan karya sastra mengenai ajaran agama Hindu baik yang dari segi filsafat maupun ritual.
Potong gigi pada aspek yadnya dapat dijelaskan bahwa  potong gigi merupakan dalam kelompok yadnya, yakni manusia yadnya. Yajna merupakan korban suci yang dilakukan dengan tulus iklas serta merupakan salah satu kewajiban umat Hindu.Â
Dasar hukum dan kewajiban dari melaksanakan yajna adalah rna yaitu hutang manusia yang disebut Tri Rna meliputi: (1) Dewa Rna merupakan hutang kepada dewa sebagai pencipta dan pemelihara hidup, hutang ini di bayar dengan melaksanakan upacara Dewa Yajna dan Butha Yajna, (2) Rsi Rna merupakan hutang kepada Rsi, yang telah memberikan tuntunan tatwa, susila dan upacara, (3) Pitra Rna merupakan hutang kepada pitra (leluhur) yang telah mengadakan dan memelihara manusia di dunia ini.
Salah satu Lontar memuat  tata cara melaksanakan Manusa Yajna  adalah .Teks Lontar Eka Prathama. Pembahasananya tentang ritual manusa yajna mengenai tata upacara mulai bayi baru lahir dalam tingkatan nista, madya atau uttama. Selanjutnya upacara bayi kepus pusar sampai upacara Potong Gigi dan terakhir adalah upacara perkawinan.