Mohon tunggu...
INUK KRISTINUMARA
INUK KRISTINUMARA Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidik dengan hobi menulis sastra seperti cerpen, puisi, pantun, dan pentigraf. Mulai suka menulis sejak duduk di Sekolah Dasar. Tahun 2008, cerpen “Sampaikan Salamku Padanya” dimuat di Majalah “Warta” Pacitan. Tahun 2021, cerpen “Binar Mata Oliv dan Sebuah Medali” di terbitkan dam sebuah buku antologi “Sinergi Guru dan Siswa Wujudkan Prestasi” oleh penerbit OASE PUSTAKA, 5 judul pantun dalam buku antologi “Panorama Pantun” oleh penerbit Kamila Press, 5 judul puisi dalam buku antologi “Merajut Kata Selaksa Makna” oleh penerbit Kamila Press. Tahun 2022, pentigraf “Cinta Yujin” dan “Bola” dalam buku antologi “Tiga Tapak Rona Kehidupan” oleh penerbit OASE PUSTAKA. Selain membuat buku antologi juga pernah menjadi juara 2 dalam menulis Cerpen Kenangan yang diselenggarakan oleh penerbit Alfabeta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice

28 November 2023   21:55 Diperbarui: 28 November 2023   22:24 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI MODEL PJBL DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MATA PELAJARAN IPAS MATERI GAYA PEGAS

 Disusun oleh: 

Inuk Kristin Umara, S.Pd.

 PPG DALAM JABATAN 

UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN

2023

 

BAB 1

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan fondasi yang sangat penting dalam membentuk potensi setiap individu. Dalam upaya menciptakan pengalaman belajar yang inklusif dan efektif, pembelajaran berdiferensiasi dengan model pembelajaran Project Based learning (PjBL) menjadi pendekatan yang semakin diperhatikan. Model ini tidak hanya memahami keunikan setiap siswa, tetapi juga mendorong keterlibatan aktif melalui proyek kolaboratif. Pendekatan ini bukan sekedar metode pembelajaran, melainkan filosofi mendalam untuk memastikan bahwa setiap siswa dapat meraih potensinya secara optimal. Dalam tulisan ini kita akan menelusuri esensi dan manfaat dari pembelajaran berdiferensiasi dengan model PjBL, serta bagaimana pendekatan ini dapat memberikan dampak positif terhadap pembelajaran di kelas. 

"Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru harus memahami dan menyadari bahwa tidak ada hanya satu cara, metode, strategi yang dilakukan dalam mempelajari suatu bahan pelajaran (Teuku, 2022,  hal . 2)." Berbagai cara pengajaran memiliki peran penting karena setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda. 

Pendekatan yang beragam memungkinkan pendidik untuk menyesuaikan metode pembelajaran dengan kebutuhan dan preferensi siswa. Beberapa alasan mengapa tidak hanya satu cara dalam mengajar siswa antara lain; diversitas gaya belajar, tingkat pemahaman yang berbeda, motivasi dan keterlibatan, pengembangan keterampilan yang beragam, dan kecocokan dengan tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan berbagai cara mengajar, pendidik dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan memungkinkan setiap siswa untuk mencapai potensi  maksimal mereka. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jubaedah (2022) menunjukkan bahwa model pembelajaran PjBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan dilihat dari data nilai siswa siklus 1 sampai dengan siklus 3.

Dengan merujuk pada kerangka teoritis ini, penerapan pembelajaran berdiferensiasi dengan model pembelajaran PjBL sangat sangan sesuai dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV mata pelajaran IPAS materi Gaya Pegas.

BAB 2

PEMBAHASAN

MENYUSUN BEST PRACTICE MENGGUNAKAN METODE STAR (SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK) TERKAIT PENGALAMAN MENGATASI PERMASALAHAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKSI III

 

Lokasi

SD Islam Terpadu Tawakkal

Lingkup Pendidikan

Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin dicapai

  • Dengan mengamati power point/ video (TPACK dan condition), peserta didik (audience) dapat menganalisis manfaat gaya pegas (behavior) dengan benar (degree). (C4)
  • Melalui diskusi (condition), peserta didik (audience) dapat membuktikan manfaat gaya pegas untuk membantu manusia mengatasi rintangan dalam kehidupan sehari-hari (behavior) dengan benar (degree). (C5)
  • Melalui arahan guru (condition), peserta didik (audience) dapat membuat produk dengan memanfaatkan gaya pegas (behavior) dengan kreatif (degree). (C6)

Penulis

Inuk Kristin Umara, S.Pd.

Tanggal

PPL aksi dilaksanakan pada hari Jum'at, 17 November 2023

Situasi : 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini

Dalam menghadapi dinamika pendidikan yang terus berkembang, saya sebagai seorang guru merasa mendapati tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan beragam siswa di kelas IV. Semakin jelas terlihat bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar, tingkat pemahaman, dan minat yang berbeda. Tantangan ini mendorong saya untuk mencari pendekatan pembelajaran yang tidak hanya inklusif tetapi juga dapat merangsang keterlibatan dan pemahaman yang mendalam.

Latar belakang ini diperkuat oleh pemahaman akan pentingnya pembelajaran berdiferensiasi dengan model Pembelajaran Berbasis Proyek (PJBL). Saya menyadari bahwa metode ini tidak hanya memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan akademis, tetapi juga memberikan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan dalam konteks nyata. Sebagaimana diungkapkan oleh Ardiansyah (2023) bahwa dengan menggunakan model pembelajaran proyek (PJBL) siswa akan terlibat secara aktif dan kreatif dalam pembelajaran.

Peran saya sebagai guru adalah menjadi fasilitator dalam menyelenggarakan pembelajaran berdiferensiasi dengan model PJBL. Saya tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai panduan yang memahami kebutuhan unik setiap siswa. Melalui penggunaan beragam proyek dan penugasan, saya berupaya memberikan pengalaman belajar yang relevan dan menantang bagi setiap siswa. Pemahaman mendalam tentang kebutuhan individual siswa memungkinkan saya untuk merancang pengalaman pembelajaran yang lebih efektif dan memotivasi.

Dengan membagikan pengalaman ini, saya berharap dapat menginspirasi dan membantu rekan-rekan guru lainnya dalam menghadapi tantangan serupa. Saling berbagi dapat menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang dinamis dan adaptif, memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan untuk meraih potensi maksimal mereka.

Tantangan:

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat?

Proses mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi dengan model PJBL di kelas IV mata pelajaran IPAS materi "Gaya Pegas" bukan tanpa tantangan. Salah satu hambatannya adalah diversitas kebutuhan dan tingkat kemampuan siswa dalam satu kelas. Setiap siswa memiliki gaya belajar dan tingkat pemahaman yang berbeda, menciptakan tantangan signifikan dalam menciptakan pengalaman pembelajaran yang relevan dan bermakna untuk semua.

Saat menghadapi dinamika ini, peran guru menjadi kritis. Guru perlu memahami setiap siswa secara individual, membedakan instruksi, dan merancang proyek yang dapat menarik minat seluruh spektrum kebutuhan siswa. Tantangan ini membutuhkan waktu dan upaya yang signifikan dari seorang guru, yang harus beradaptasi dengan berbagai tingkat kemampuan dalam satu kelas.

Selain guru, kolaborasi dengan staf pendukung pendidikan, seperti spesialis pendidikan khusus, juga menjadi esensial. Mereka memiliki peran penting dalam memberikan dukungan tambahan kepada siswa dengan kebutuhan khusus. Kerja sama tim multidisiplin di antara guru, staf dukungan, dan administrator sekolah membentuk fondasi yang kokoh untuk mencapai inklusivitas dalam pembelajaran berdiferensiasi dengan model PJBL.

Dalam konteks ini, partisipasi aktif orang tua atau wali murid juga menjadi faktor penentu. Komunikasi terbuka dengan orang tua membantu menciptakan pemahaman bersama tentang tujuan pembelajaran dan memberikan dukungan di rumah untuk melengkapi pengalaman pembelajaran di sekolah.

Dengan mengakui dan mengatasi tantangan ini secara bersama-sama, kita dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung perkembangan setiap siswa, memberikan pengalaman yang bermakna, dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dunia nyata.

Aksi: 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat/ apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Dalam menghadapi tantangan pembelajaran berdiferensiasi dengan model PJBL di kelas IV mata pelajaran IPAS materi "Gaya Pegas", langkah-langkah terkoordinasi perlu diambil untuk memastikan keberhasilan implementasi. Pertama-tama, guru berperan sentral dalam mengenali kebutuhan individual siswa. Melalui evaluasi terus-menerus dan pengamatan langsung, guru dapat memahami gaya belajar, tingkat pemahaman, dan minat setiap siswa.

Setelah mengidentifikasi kebutuhan tersebut, guru dapat memilih atau merancang proyek berbasis proyek yang fleksibel dan dapat disesuaikan. Ini melibatkan pilihan topik proyek yang menarik dan relevan dengan kehidupan siswa, serta menyediakan pilihan untuk menyesuaikan tingkat kesulitan atau pendekatan proyek.

Kolaborasi dengan staf pendukung pendidikan, seperti spesialis pendidikan khusus, juga merupakan langkah kunci. Guru perlu bekerja sama dengan staf pendukung untuk menyediakan dukungan tambahan bagi siswa dengan kebutuhan khusus, memodifikasi tugas atau memberikan alat bantu yang sesuai.

Administrator sekolah juga terlibat dalam memberikan dukungan dan sumber daya. Ini termasuk menyediakan pelatihan bagi guru, memastikan akses ke teknologi, dan menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi pembelajaran. Pemahaman dan dukungan dari pihak sekolah memainkan peran penting dalam menumbuhkan budaya pembelajaran berbasis proyek.

Keterlibatan orang tua juga penting. Guru dapat menginformasikan orang tua tentang proyek yang sedang berlangsung, menyoroti manfaatnya, dan memberikan saran untuk mendukung pembelajaran di rumah. Komunikasi terbuka dengan orang tua membangun kemitraan yang kuat dalam mendukung perkembangan siswa.

Dengan melibatkan dan berkolaborasi dengan semua pihak terkait, langkah-langkah ini membantu menciptakan lingkungan pembelajaran berdiferensiasi dengan model PJBL yang efektif dan inklusif.

Refleksi hasil dan dampak:

Bagaimana dampak pada aksi  dari langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, apa yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan, apa pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses tersebut?

Melalui upaya bersama dalam menghadapi tantangan pembelajaran berdiferensiasi dengan model PJBL di kelas IV mata pelajaran IPAS materi "Gaya Pegas", hasil yang memuaskan dan dampak positif terlihat jelas dalam proses pembelajaran. Pertama-tama, terlihat adanya peningkatan keterlibatan siswa. Pembelajaran berbasis proyek yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa telah mendorong partisipasi aktif dan minat yang lebih besar dalam pembelajaran.

Hasil yang menonjol adalah kemajuan akademis yang terlihat dari peningkatan nilai siswa. Dengan menyediakan pendekatan yang dapat disesuaikan, setiap siswa dapat mengatasi hambatan pembelajaran mereka dengan cara yang paling efektif bagi mereka. Proses diferensiasi memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar pada tingkat yang sesuai dengan kemampuan mereka.

Dampak positif juga terlihat dalam perkembangan keterampilan berpikir kritis dan kolaboratif. Proyek berbasis proyek telah memungkinkan siswa untuk bekerja sama, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam konteks dunia nyata. Hal ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih sesuai dengan tuntutan masyarakat global saat ini.

Faktor keberhasilan utama dalam mencapai hasil ini melibatkan kerja sama yang erat antara guru, staf pendukung pendidikan, administrator sekolah, dan orang tua. Pelatihan terus-menerus untuk guru dan dukungan dari pihak sekolah menciptakan fondasi yang kokoh. Kolaborasi yang kuat dengan staf pendukung pendidikan memastikan bahwa setiap siswa, termasuk yang memiliki kebutuhan khusus, dapat mengakses pembelajaran secara efektif.

Selama proses ini, kami juga belajar bahwa fleksibilitas dan responsivitas terhadap perubahan menjadi kunci. Model PJBL yang dapat disesuaikan dan dirancang ulang berdasarkan umpan balik terus-menerus memberikan fleksibilitas yang diperlukan untuk menanggapi perbedaan individual siswa.

Pembelajaran yang paling berharga adalah pemahaman bahwa setiap siswa memiliki potensi unik yang dapat ditemukan dan dikembangkan melalui pendekatan berdiferensiasi. Dengan terus melibatkan semua pihak terkait, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan dan menyempurnakan proses ini guna menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna bagi semua siswa.

 

BAB III

KESIMPULAN

 Berdasarkan pengalaman penerapan pembelajaran berdiferensiasi dengan model Pembelajaran Berbasis Proyek (PJBL) pada mata pelajaran IPAS untuk siswa kelas IV materi gaya pegas, berikut adalah rangkuman praktik terbaik yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa:

1. Penyesuaian Materi dan Proyek:

   - Sesuaikan materi pembelajaran dan proyek berbasis proyek dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan siswa di kelas IV.

   - Rancang proyek yang memberikan pemahaman mendalam tentang konsep gaya pegas melalui situasi nyata atau eksperimen sederhana yang dapat dilakukan oleh siswa.

2. Gaya Belajar yang Beragam:

   - Identifikasi gaya belajar siswa dalam konteks materi gaya pegas dan sesuaikan pendekatan pembelajaran, termasuk visual, auditori, dan kinestetik.

   - Berikan pilihan aktivitas atau tugas yang memungkinkan siswa mengeksplorasi konsep gaya pegas melalui metode yang sesuai dengan preferensi belajar mereka.

3. Pendekatan Diferensiasi untuk Kemampuan:

   - Differentiasikan tugas dan tantangan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Misalnya, berikan proyek dengan tingkat kompleksitas yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan siswa berbagai tingkat pemahaman.

   - Gunakan pengelompokan fleksibel, memungkinkan siswa dengan tingkat kemampuan yang serupa bekerja bersama untuk mencapai tujuan pembelajaran.

4. Kolaborasi Tim Guru:

   - Kolaborasi antara guru mata pelajaran ilmu pengetahuan dan matematika untuk mengintegrasikan konsep gaya pegas dalam kedua mata pelajaran.

   - Berkolaborasi dengan guru lain untuk membangun keterkaitan antar mata pelajaran dan meningkatkan pemahaman lintas disiplin.

5. Keterlibatan Orang Tua:

   - Melibatkan orang tua dalam pemahaman materi gaya pegas dan tujuan pembelajaran.

   - Memberikan petunjuk dan sumber daya kepada orang tua untuk mendukung pemahaman dan praktik siswa di rumah.

6. Evaluasi Formatif dan Umpan Balik:

   - Lakukan evaluasi formatif secara teratur untuk mengukur pemahaman siswa terhadap konsep gaya pegas.

   - Berikan umpan balik kontinu kepada siswa untuk membantu mereka memahami kemajuan mereka dan meningkatkan kinerja.

Dengan mengintegrasikan praktik-praktik terbaik ini, diharapkan penerapan pembelajaran berdiferensiasi dengan model PJBL pada mata pelajaran IPAS untuk siswa kelas IV dapat meningkatkan hasil belajar, membangun pemahaman konsep, dan merangsang minat siswa terhadap ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

 

Ardiansyah, R. (2023) Pembelajaran PjBL pada Materi IPA Kelas IV. Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri, 09 (04), 2.

https://journal.stkipsubang.ac.id/index.php/didaktik/article/view/1519/1352

Husni, T. (2022) Memerdekakan Peserta Didik Belajar Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi. Widyaprada Ahli Madya BPMP Provinsi Aceh.

 http://lpmpaceh.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/12/Artikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdf

Jubaedah,. (2022) Model Project Based Learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas IV Sekolah Dasar. Journal of innovation in primary education, 1, No. 1, 3-6.

https://ejournal.unma.ac.id/index.php/jipe/article/view/3508

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun