Mohon tunggu...
INUK KRISTINUMARA
INUK KRISTINUMARA Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidik dengan hobi menulis sastra seperti cerpen, puisi, pantun, dan pentigraf. Mulai suka menulis sejak duduk di Sekolah Dasar. Tahun 2008, cerpen “Sampaikan Salamku Padanya” dimuat di Majalah “Warta” Pacitan. Tahun 2021, cerpen “Binar Mata Oliv dan Sebuah Medali” di terbitkan dam sebuah buku antologi “Sinergi Guru dan Siswa Wujudkan Prestasi” oleh penerbit OASE PUSTAKA, 5 judul pantun dalam buku antologi “Panorama Pantun” oleh penerbit Kamila Press, 5 judul puisi dalam buku antologi “Merajut Kata Selaksa Makna” oleh penerbit Kamila Press. Tahun 2022, pentigraf “Cinta Yujin” dan “Bola” dalam buku antologi “Tiga Tapak Rona Kehidupan” oleh penerbit OASE PUSTAKA. Selain membuat buku antologi juga pernah menjadi juara 2 dalam menulis Cerpen Kenangan yang diselenggarakan oleh penerbit Alfabeta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice

28 November 2023   21:55 Diperbarui: 28 November 2023   22:24 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Administrator sekolah juga terlibat dalam memberikan dukungan dan sumber daya. Ini termasuk menyediakan pelatihan bagi guru, memastikan akses ke teknologi, dan menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi pembelajaran. Pemahaman dan dukungan dari pihak sekolah memainkan peran penting dalam menumbuhkan budaya pembelajaran berbasis proyek.

Keterlibatan orang tua juga penting. Guru dapat menginformasikan orang tua tentang proyek yang sedang berlangsung, menyoroti manfaatnya, dan memberikan saran untuk mendukung pembelajaran di rumah. Komunikasi terbuka dengan orang tua membangun kemitraan yang kuat dalam mendukung perkembangan siswa.

Dengan melibatkan dan berkolaborasi dengan semua pihak terkait, langkah-langkah ini membantu menciptakan lingkungan pembelajaran berdiferensiasi dengan model PJBL yang efektif dan inklusif.

Refleksi hasil dan dampak:

Bagaimana dampak pada aksi  dari langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, apa yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan, apa pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses tersebut?

Melalui upaya bersama dalam menghadapi tantangan pembelajaran berdiferensiasi dengan model PJBL di kelas IV mata pelajaran IPAS materi "Gaya Pegas", hasil yang memuaskan dan dampak positif terlihat jelas dalam proses pembelajaran. Pertama-tama, terlihat adanya peningkatan keterlibatan siswa. Pembelajaran berbasis proyek yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa telah mendorong partisipasi aktif dan minat yang lebih besar dalam pembelajaran.

Hasil yang menonjol adalah kemajuan akademis yang terlihat dari peningkatan nilai siswa. Dengan menyediakan pendekatan yang dapat disesuaikan, setiap siswa dapat mengatasi hambatan pembelajaran mereka dengan cara yang paling efektif bagi mereka. Proses diferensiasi memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar pada tingkat yang sesuai dengan kemampuan mereka.

Dampak positif juga terlihat dalam perkembangan keterampilan berpikir kritis dan kolaboratif. Proyek berbasis proyek telah memungkinkan siswa untuk bekerja sama, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam konteks dunia nyata. Hal ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih sesuai dengan tuntutan masyarakat global saat ini.

Faktor keberhasilan utama dalam mencapai hasil ini melibatkan kerja sama yang erat antara guru, staf pendukung pendidikan, administrator sekolah, dan orang tua. Pelatihan terus-menerus untuk guru dan dukungan dari pihak sekolah menciptakan fondasi yang kokoh. Kolaborasi yang kuat dengan staf pendukung pendidikan memastikan bahwa setiap siswa, termasuk yang memiliki kebutuhan khusus, dapat mengakses pembelajaran secara efektif.

Selama proses ini, kami juga belajar bahwa fleksibilitas dan responsivitas terhadap perubahan menjadi kunci. Model PJBL yang dapat disesuaikan dan dirancang ulang berdasarkan umpan balik terus-menerus memberikan fleksibilitas yang diperlukan untuk menanggapi perbedaan individual siswa.

Pembelajaran yang paling berharga adalah pemahaman bahwa setiap siswa memiliki potensi unik yang dapat ditemukan dan dikembangkan melalui pendekatan berdiferensiasi. Dengan terus melibatkan semua pihak terkait, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan dan menyempurnakan proses ini guna menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna bagi semua siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun