Mohon tunggu...
Intan Rohmawati
Intan Rohmawati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Suka membaca, tapi lebih suka makan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Jalan Menuju Pulang

3 November 2020   15:10 Diperbarui: 4 Maret 2024   22:24 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu sudah siang. Ibu masih belum pulang. Betah sekali di sawah. Apakah senyaman itu disana? aku masih ingat rasanya bermain di sawah waktu kecil dulu. Jika kubayangkan sekarang, malas sekali kesana. Sudah panas, becek, kotor, penuh lumpur, banyak hewan-hewan sawah yang menggelikan. Tapi itulah perjuangkan Ibu selama ini menyekolahkanku. Ibu. Dia perempuan hebat.

Jam di dinding terus berdetak. Jarumnya menunjukkan bahwa saat ini pukul sebelas. Ibu masih belum pulang. Apa aku harus menjemputnya? lalu sepedanya bagaimana? ah sudahlah. Akhirnya aku memutuskan untuk menunggu. Aku duduk di kursi depan TV. Pintu samping kubuka. Dari pintu ini angin menyapa dan orang-orang yang pulang dari sawah terlihat. Sekian banyak yang lewat, tampak Ibu. Dia pulang membawa sekarung rumput. Aku menyambutnya, mencium tangannya. Kemudian memindahkan bawaannya.

“Sampai rumah jam berapa, Le?” tanya Ibuku dengan wajah yang sangat letih dan tiba-tiba sumringah ketika melihatku.

“Jam delapan, Buk.” Jawabku sambil menuntun sepeda dan memasukkannya ke dalam rumah

“Sudah makan?” tanyanya sambil melepaskan atribut pertaniannya.

“Nunggu Jenengan.”

“Tunggu sebentar. Ibuk mau bersih-bersih dulu.” Katanya berlalu.

***

Di meja makan sudah ada makanan. Ibu sengaja memasak sebelum pergi ke sawah. Meski sudah dingin, baunya tetap tercium. Enak. Di sela-sela aku menghirup bau makanan di depanku, Ibu datang.

“Kenapa ngga makan dulu to?”

“Ngga enak makan sendiri Buk.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun