Mohon tunggu...
Intan Rahayu Kuswoharti
Intan Rahayu Kuswoharti Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia. Bekerja di P2TP2A Provinsi Jawa Barat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perahu Kertas Nismara

19 April 2012   09:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:25 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Biar, biar aku saja yang menjadi perahu kertasmu, Nis...

/I/

Kau sepertinya tak pernah tahu,

berapa banyak perahu kertas yang telah kau layarkan.

Namun aku tahu pasti,

berapa kali hatimu tertawa, berapa kali jiwamu tertatih berlari.

/II/

Nis, aku menemukanmu

dalam gurat-gurat tinta yang luntur dilibas air sungai itu

dalam lipatan-lipatan yang tak lagi rapi.

Aku mulai mengenalimu.

/III/

Nis, ke mana sebenarnya arah layar perahumu?

Jauhkah kiranya?

Maaf, jika akhirnya kau harus tahu.

Perahumu tak pernah sampai sejak semula.

/IV/

Kali ini, izinkan aku sampaikan

aku, yang tak pernah ingin perahu kertasmu tercabik arus

aku, yang tak ingin tintamu berganti menjadi bercak yang tak bisa terbaca.

Maka, tuliskanlah di sini saja, di perahu hatiku. Selalu.

Banyu.

2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun