Mohon tunggu...
Intan Izha
Intan Izha Mohon Tunggu... Guru - Bebas

Menulis adalah hobi yang sangat menguntungkan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Review Book "Filsafat Ilmu Perspektif Pemikiran Islam"

7 Maret 2020   08:56 Diperbarui: 7 Maret 2020   08:56 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang dijelaskan oleh Zubeir (dalam Fatimah ed., 1992:104-107), bahwa terdapat empat sumber pengetahuan yang berbeda menurut tingkat dan kualitas kemampuannya, tetapi pada hakikatnya merupakan satu kesatuan, yaitu : 1.) Pengetahuan Inderawi, 2.) Pengetahuan Naluri, 3.) Pengetahuan Rasio, 4.) Pengetahuan intuitif/imajinatif dan 5.) Pengetahuan Transenden/wahyu.

Dan di bab keempat dari buku ini adalah tradisi keilmuan Islam: Revitalisasi Ilmu dan Tanggung Jawab Ilmuwan Muslim. Gerakan keilmuan Islam dan pengaruhnya terhadap renaissance. Sebagaiman yang dicatat oleh Ahmad Amin (1969:141) bahwa pada awal timbulnya Islam, barulah tujuh belas orang suku Quraisy yang pandai baca-tulis.

Nabi juga menganjurkan para pengikutnya untuk belajar membaca dan menulis. Aisyah, istrinya pun belajar membaca, anak angkatnya, Zaid bin Haritsah disuruh pula belajar tulisan Ibrani dan Suryani dan masih banyak lagi bukti lainnya. Demikianlah, gerakan melek huruf untuk pertama kalinya dilakukan Islam dalam rangka pengamalan ilmu Pengetahuan. Jika pada mulanya aktivitas keilmuan itu hanya telaah agama yang lebih khusus, maka pada periode berikutnya menjadi berkembang secara menyeluruh dan dalam skop yang lebih luas.

Banyak ahli sejarah membuktikan, bahwa kemunduran umat Islam itu karena dua faktor yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah semakin memudarnya tali persaudaraan umat Islam dan munculnya fanatisme golongan, sedangkan faktor eksternalnya adalah karena kekalahan umat Islam dalam perang salib yang berkepanjangan (Hitti hanya menyebutkan antara tahun 1144-1270) dan adanya serangan yang amat dahsyat dari bala tentara Mongol dibawah komando Jengis Khan dan cucunya Hulagu Khan.

Umat Islam dengan pandangan dunianya sendiri kata Anees (1991:83), memiliki dua tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, pertama untuk membuat dan menghasilkan dasar ilmunya sendiri, yang merupakan sebuah sistem untuk menghasilkan pengetahuan pribumi yang organis. Kedua, tanggung jawab moral terhadapt umat manusia dan alam untuk menjamin bahwa keduanya berada pada kondisi kesejahteraan material dan spiritual yang terbaik.

Islamisasi ilmu pengetahuan yang dikehendaki Al-Faruqi dkk, itu adalah: menuangkan kembali pengetahuan sebagaimana yang dikehendaki oleh Islam, yaitu memberikan definisi baru, mengatur data, mengevaluasi kembali kesimpulan-kesimpulan dan memproyeksikan kembali tujuan-tujuannya. Secara global ada lima program kerja yang dirumuskan Al-Faruqi itu:

  • Penguasaan disiplin ilmu modern
  • Penguasaan khazanah Islam
  • Penentuan releveansi Islam bagi masing-masing bidang imu modern
  • Pencarian sintesa kreatif antar khazanah Islam dengan ilmu modern
  • Pengarahan aliran pemikiran Islam ke jalan-jalan yang mencapai pemenuhan pola rencana Allah SWT.

Ilmu-ilmu modern barat pun masih bisa dipakai sepanjang relevan dengan nilai Islam. Oleh sebab itu yang harus selalu ditinjau kembali adalah landasan falsafahnya, yang menyangkut tujuan dan kegunaannya. Disinilah tugas ilmuwan Muslim untuk meluruskan dan mengarahkannya sesuai dengan tujuan nilai-nilai Islam. Baik konsep Sardar maupun Al-Faruqi sama-sama memiliki tujuan yang tak berbeda, yaitu: tauhid, khilafah, amanah, 'adalah, dan ishtishlah. 

Wallahu a'lam bis-shawab..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun