Sebelum melaksanakan evaluasi buku pelajaran, beberapa kisi-kisi perlu dibuat misalnya:
Peranan buku pelajaran itu dalam program bahasa:
- Apakah buku itu digunakan untuk kelas kecil atau kelas besar?
- Apakah pebelajar sebaiknya membeli buku kerja atau buku itu sudah menyediakan latihan praktik yang siswa butuhkan?
- Apakah buku itu menyediakan materi inti program atau memerlukan buku lain yang berbeda?
- Apakah di dalam buku itu dikembangkan kurikulum yang mendeskripsikan tujuan silabus dan isi program?
Tentang guru dalam program bahasa:
- Seberapa pengalaman guru dalam program itu, atau sampai level berapa?
- Apakah mereka orang asli Inggris atau tidak? Seberapa bagus mereka berbahasa Inggris?
- Apakah guru menggunakan buku itu secara sederhana sebagai sumber?
- Apakah guru bebas menyesuaikan dan menambah materi buku?
Pebelajar dalam program bahasa:
- Apakah semua siswa wajib membeli buku?
- Apakah mereka menggunakan buku itu di kelas atau di rumah?
- Bagaimana mereka menggunakan buku itu di kelas? Apakah buku itu menjadi sumber utama dalam aktivitas kelas?
- Seberapa banyak mereka menyiapkan uang untuk membayar buku itu?
Perlu juga dinyatakan bahwa buku pelajaran yang tidak dikomersialkan tidak akan pernah sempurna untuk program bahasa. Dua faktor yang mestinya dilibatkan dalam pengembangan buku pelajaran yang dikomersialkan adalah: buku itu merepresentasikan perhatian pengarang dan penerbit (Byrd: 1995; Werner, et al. 1995). Pada umumnya pengarang berkonsentrasi untuk memproduksi naskah dimana para guru akan dapat menemukan inovasi, kreasi, yang relevan bagi kebutuhan siswa, dan mereka akan senang dalam mengajar. Pengarang juga berharap bahwa bukunya akan sukses dan meraup keuntungan karena besarnya investasi. Sedangkan penerbit pada dasarnya mendorong dengan menyediakan dana.
Kriteria dan evaluasi buku pelajaran
Cunningsworth (1995) mengajukan 4 kriteria dalam evaluasi buku pelajaran, yaitu:
- Buku itu sebaiknya sesuai dengan kebutuhan pebelajar dan tujuan program pembelajaran bahasa.
- Buku itu sebaiknya merefleksikan penggunaan masa kini dan yang akan datang dimana pebelajar akan memakainya. Buku itu dipilih supaya membantu siswa menggunakan bahasa secara efektif.
- Buku itu sebaiknya memperhitungkan kebutuhan-kebutuhan dan memfasilitasinya dalam proses belajar, tanpa memaksakan sebuah metode yang kaku.
- Buku itu sebaiknya memiliki peranan yang jelas sebagai bantuan dalam pembelajaran. Seperti guru, buku menjadi mediator antara target bahasa dan pebelajar.
Mengadaptasikan Buku Pelajaran (textbooks)
Sebagian besar guru bukanlah seorang kreator materi-materi pengajaran, tetapi penyedia materi-materi yang bagus. Dudley-Evans and St. John (1998:173) menyarankan bahwa penyedia materi yang bagus akan: (a) Memilih dengan tepat dari apa yang tersedia, (b) Kreatif dari apa yang tersedia, (c) Memodifikasi aktivitas-aktivitas untuk menyesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan siswa, dan (d) Membantu dengan menyediakan aktivitas-aktivitas tambahan.
Buku pelajaran jarang digunakan tanpa sebelumnya ada adaptasi untuk lebih menyesuaikan dengan konteks dimana buku itu akan mereka gunakan. Bentuk-bentuk adaptasi itu antara lain:
- Modifikasi isi, isi bisa dirubah karena tidak sesuai dengan target pebelajar, mungkin karena beberapa faktor yang berhubungan dengan pebelajar, misal: umur, gender, kelas sosial, pekerjaan, agama, serta latar belakang budaya.
- Penambahan dan penghapusan isi, isi buku bisa jadi terlalu banyak atau terlalu sedikit bagi program bahasa.
- Mengorganisasi ulang isi, seorang guru bisa mengorganisasi ulang silabus buku atau menyusun unit-unit yang ada sehingga sesuai dengan pembelajaran.
- Memodifikasi tugas, latihan-latihan bisa dirubah agar lebih fokus.
- Memperluas tugas.
- Penghilangan, guru bisa menghilangkan item-item yang ada kalau dirasa tidak penting.
Menyiapkan Materi untuk Program Pembelajaran