Untuk kepentingan ini pihak lapas secara berkala membagikan masker kepada seluruh WBP. Juga menyelenggarakan vaksinasi COVID-19 secara lengkap (dosis kesatu dan dosis kedua).
WBP adalah sebuah komunitas yang tidak mudah diatur dan diarahkan, sehingga menyulitkan pihak lapas dalam hal pengendalian penyebaran COVID-19. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya.
Pertama, sikap tidak mau diatur itu sendiri yang menjadi tabiat sebagian besar WBP.
Kedua, adanya kelompok WBP yang yakin dengan teori konspirasi yang antara lain menganggap COVID-19 itu sebenarnya tidak ada.
Ketiga, ada kelompok yang setuju dengan idiom "takutlah kepada Allah jangan takut kepada COVID-19". Kelompok inilah yang sangat berbahaya karena mengaitkan COVID-19 dengan agama namun dengan persepsi yang keliru (untuk tidak mengatakan salah).
Menjadi berbahaya juga karena mereka dari kelompok yang umumnya punya tingkat intelektual yang relatif tinggi sehingga dengan mudah bisa mempengaruhi WBP lainnya.Â
Saat masjid masih buka misalnya, mereka tetap bersalaman setelah selesai salat atau duduk bergerombol saat menunggu waktu salat tiba meski corong masjid berulang kali mengingatkan untuk menjalankan protokol kesehatan. Dan dari kelompok inilah sebagian besar kasus positif ditemukan di awal-awal pandemi, termasuk satu orang meninggal dunia.
Salam. Winardi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H