Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisahku di Penjara: Siapa Takut Covid-19? (Bagian 10)

12 Maret 2022   08:28 Diperbarui: 12 Maret 2022   08:33 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lanjutan kisah nyata Kang Win di penjara. Silahkan ikuti akun Inspirasiana ini untuk membaca bagian berikutnya. 

Siapa Takut COVID-19? (Melawan Dengan Sabar, Bagian 10)

Pada hari Rabu, 8 September 2021 sebuah berita menyeruak menggemparkan seisi Lapas Porong. Lapas Kelas 1 Tangerang mengalami Kebakaran.

Saya bisa membayangkan betapa beratnya tanggung jawab seorang Kepala Lapas (Kalapas) beserta jajarannya mengelola apa yang menjadi lingkup tugasnya. Saya kira ini berlaku untuk semua lapas di Indonesia tanpa memandang klas lapas tersebut.

Kapasitas yang berlebih menjadi akar masalah yang dihadapi umunya para pengelola lapas. Kejadian kebakaran yang menimpa Lapas Tangerang itu yang membawa korban jiwa lebih dari 40 orang adalah contoh nyata dari masalah over kapasitas ini. 

Bayangkan puluhan orang berebut keluar dari satu pintu kamar dan pada saat bersamaan ratusan orang berusaha keluar dari pintu wing dan juga pintu blok.

Dalam skala yang lebih kecil saya sendiri pernah mengalaminya. Kejadiannya ketika tetangga kamar saya, sesama kamar kecil yang sedang dilakukan pengecatan ulang. 

Ada 3 orang napi yang bekerja. Gara-gara salah seorang menyalakan korek untuk menyulut rokok, tiba-tiba api dari korek menyambar galon cat dan menimbulkan ledakan hebat.

2 orang tewas dan satu korban mengalami luka bakar serius. Kejadian terjadi pada siang hari saat sebagian besar napi berada di luar kamar, tapi sudah membuat kepanikan hebat. 

Kejadian di Lapas Tangerang tersebut terjadi di malam hari saat semua napi ada di dalam kamar dan semua kamar dalam keadaan dikunci. Bisa dibayangkan bagaimana kepanikan yang luar biasa terjadi.

Sangat berat memang tanggung jawab yang menjadi beban para pengelola lapas. Untuk hal ini terus terang saya harus angkat topi kepada mereka para pengelola lapas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun