Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisahku di Penjara: Dipenjara Itu Tidak Gratis (Bagian 9)

9 Maret 2022   05:51 Diperbarui: 9 Maret 2022   05:55 5838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kisah nyata seorang narapidana | Foto diambil dari Freepik

Kondisi di atas adalah kondisi yang bisa dikatakan normal dalam hari-hari di Lapas Porong. Di luar itu, biaya hidup bisa saja jauh lebih tinggi seperti yang berlaku bagi mereka yang tetap bersentuhan dengan narkoba, baik sebagai pengedar maupun pengguna.

Biaya hidup yang sangat tinggi bahkan bisa tampak sangat jauh dari nalar dan akal sehat juga bisa kita saksikan di Lapas. Yang ini tentu saja hanya berlaku untuk beberapa WBP tertentu.

 Jadi begitulah sahabat pembaca, dipenjara itu ternyata tidak gratis.

Salam. Winardi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun