Itulah rekreasi saya selama menjadi tahanan. Beberapa tahanan memilih cara rekreasi yang lain. Sepulang sidang mampir makan di restoran ternama, misalnya. Di tempat itu keluarganya sudah menunggu.
Bagi yang rumahnya berada di kota itu, pulang dan tidur di rumah adalah pilihan rekreasinya. Bagi mereka yang berasal dari luar kota, bisa memilih menginap di hotel bersama istrinya.
Ada juga yang memilih rekreasi dengan memanfaatkan ijin pemeriksaan kesehatan di sebuah rumah sakit. Pilihan-pilihan rekreasi yang saya sebut di atas tentu hanya berlaku untuk tahanan berkantong tebal yang rela merogoh sakunya dalam-dalam.
Sahabat pembaca, ternyata enak juga ya jadi tahanan itu. Adakah yang mau jadi tahanan? Salam.
Winardi.
Nantikan bagian selanjutnya dengan tajuk Hantu itu Bernama Kooperatif di akun ini. Silakan ikuti akun Inspirasiana.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H