Pangeran Charles tidak marah
Yang lebih menarik lagi, keluarga kerajaan Inggris tidak marah atas viralnya "Sweet Caroline" yang mengalahkan "God Save the Queen".Â
Sebelum semifinal hari Rabu lalu, Pangeran Charles mengundang resimen Coldstream Guards untuk memainkan versi instrumental dari "Three Lions" dan "Sweet Caroline" di Clarence House.
Sudah akrab di telinga suporter Inggris
Walaupun 'Sweet Caroline' tidak secara tradisional dikaitkan dengan tim sepak bola Inggris, lagu ini telah lama digunakan sebagai lagu perayaan oleh sejumlah tim dan olahragawan Inggris.
Pendukung Aston Villa telah menyanyikan lagu tersebut selama bertahun-tahun, seperti juga penggemar Chelsea. Tentu pendukung kedua klub yang berbasis di London ini ikut mendukung tim nasional Inggris.
Tony Perry, seorang DJ di Stadion Wembley, memainkan perannya dalam memopulerkan lagu "Sweet Caroline" sebagai lagu utama ketika ia memainkannya alih-alih lagu tradisional Fat Les 'Vindaloo' setelah kemenangan Inggris melawan Jerman.
Lirik dan daya tarik lagu "Sweet Caroline"
Lirik lagu "Sweet Caroline" sejatinya berkisah tentang asmara. Liriknya antara lain sebagai berikut:
Where it began, I can't begin to knowing,
But then I know it's growing strong/Was in the spring,
Then spring became the summer,
Who'd have believe you'd come along?
Hands, Touching hands, Reaching out,
Touching me, Touching you...