Namun pada setiap komunitas, ada aturan budaya yang tidak tertulis mengenai hal apa yang seharusnya wajar dilakukan, maupun tidak.
Tanpa melihat ayat per ayat yang termaktub dalam kitab perundang-undangan, jelas perbuatan baik dan buruk adalah hal yang sama di mata Tuhan dan manusia.
Kedua, Berdasarkan Kehendak
Di tengah malam buta, kita sedang mengendarai mobil, tanpa sengaja kita melindas seekor kucing. Apakah perbuatan tersebut bisa disebut sebagai membunuh?
Tentu tidak, karena kita tidak memiliki maksud untuk mengejar kucing dengan mobil. Hal ini tentu akan terasa beda, jika kita bangun di subuh hari membawa senapan angin untuk berburu kucing.
Untuk menyiasati hal ini, maka sebuah kesadaran penuh sangat dibutuhkan. Sadarilah apa kehendak dari setiap aksi kita. Sadarilah apakah kehendak kita ini berdasarkan niat yang tulus atau penuh kebencian.
Ketiga, Berdasarkan Nurani
Setiap orang telah memiliki nurani untuk membedakan mana yang baik dan buruk. Meskipun kadang kita mendengarkan istilah "tidak ada hati Nurani" terhadap seseorang yang kejam, namun sebenarnya ia tahu kalau yang ia lakukan adalah salah.
Patokannya cukup mudah, apakah anda ingin diperlakukan demikian? Itulah perasaan orang lain yang menerima perlakuan anda.
Untuk menyiasati hal ini, maka pikirkanlah setiap konsekuensi yang akan diterima orang lain terhadap aksi kita, meskipun ia adalah seseorang yang sangat kita benci.
Keempat, Berdasarkan Perasaan