Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini 4 Indikator Perbuatan Baik dan Buruk

10 Juni 2021   11:09 Diperbarui: 10 Juni 2021   11:19 2117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun pada setiap komunitas, ada aturan budaya yang tidak tertulis mengenai hal apa yang seharusnya wajar dilakukan, maupun tidak.

Tanpa melihat ayat per ayat yang termaktub dalam kitab perundang-undangan, jelas perbuatan baik dan buruk adalah hal yang sama di mata Tuhan dan manusia.

Kedua, Berdasarkan Kehendak

Di tengah malam buta, kita sedang mengendarai mobil, tanpa sengaja kita melindas seekor kucing. Apakah perbuatan tersebut bisa disebut sebagai membunuh?

Tentu tidak, karena kita tidak memiliki maksud untuk mengejar kucing dengan mobil. Hal ini tentu akan terasa beda, jika kita bangun di subuh hari membawa senapan angin untuk berburu kucing.

Untuk menyiasati hal ini, maka sebuah kesadaran penuh sangat dibutuhkan. Sadarilah apa kehendak dari setiap aksi kita. Sadarilah apakah kehendak kita ini berdasarkan niat yang tulus atau penuh kebencian.

Ketiga, Berdasarkan Nurani

Setiap orang telah memiliki nurani untuk membedakan mana yang baik dan buruk. Meskipun kadang kita mendengarkan istilah "tidak ada hati Nurani" terhadap seseorang yang kejam, namun sebenarnya ia tahu kalau yang ia lakukan adalah salah.

Patokannya cukup mudah, apakah anda ingin diperlakukan demikian? Itulah perasaan orang lain yang menerima perlakuan anda.

Untuk menyiasati hal ini, maka pikirkanlah setiap konsekuensi yang akan diterima orang lain terhadap aksi kita, meskipun ia adalah seseorang yang sangat kita benci.

Keempat, Berdasarkan Perasaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun