Siapakah manusia yang tidak bisa menangis? Meskipun sebagiannya bisa juga dirasa gagal mengambil hikmah. Pada dasarnya itu pun hanya rasa dalam bingkai imajinasi manusia yang selalu saja bisa berubah.
Tidak ada manusia yang terlahir sempurna. Juga tidak ada manusia yang terlahir tanpa sengaja dan tanpa makna bagi dunia.
Hanya saja, ada yang tampak indah, sebaliknya ada juga yang tampak kumal. Itu hanya batas dan sekat penanda rasa yang menunjukkan bahwa dalam hidup manusia, pasti semuanya pernah diliputi suka dan duka, silih berganti. Bahasa, itulah sebuah lagu tentang kesamaan manusia.
Merajut Silaturahmi dalam Ungkapan Bahasa
1. Mejuah-juah
Makna ungkapan ini kurang lebih adalah "damai sejahtera bagimu." Salam ini biasa dipakai saat pertama kali bertemu, baik antarsesama kerabat, kawan baik, maupun orang yang baru pertama kali bertemu.
Menyambut salam ini, orang Karo akan menjawab kembali dengan mengucapkan mejuah-juah. Saat hendak berpisah pun, salam ini biasa diucapkan kembali.
Pemakaian ungkapan ini juga biasa dalam bahasa tulisan, dituliskan baik di awal maupun di akhir surat. Begitu juga dalam komunikasi tertulis melalui surat elektronik, pesan singkat, atau dalam komunikasi melalui media sosial, seperti pada pesan singkat whatsapp.
2. Bujur melala
Artinya terima kasih banyak. Ini adalah sebuah ungkapan yang universal, mendunia. Siapa yang tidak senang dan akan merasa dihargai bila mendapatkan ucapan terima kasih. Bujur melala adalah ungkapan kehangatan yang akan meluluhkan hati siapa saja, termasuk orang Karo.