Mohon tunggu...
Inshan Padillah
Inshan Padillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Kemanan Maritim Universitas Pertahanan RI

Analis Kebijakan Maritim

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Laut China Selatan: Upaya dan Langkah Indonesia dalam Menjaga Kedaulatan

29 April 2024   22:31 Diperbarui: 1 Mei 2024   06:43 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kepentingan AS di Laut China Selatan 

Dalam konflik laut China Selatan, kepentingan Amerika Serikat tentu sangat menarik untuk diulas. Terlebih dengan semakin masifnya pergerakan China dalam menguasai dan menjadikan Laut China Selatan menjadi wilayahnya. Dengan memahami kepentingan AS, diharapkan penjabaran terkait dengan upaya yang dilakukan oleh negara-negara yang tertindih oleh Ten dash line terutama Indonesia mampu memahami langkah serta upaya yang semestinya dilakukan terkhusus dalam "kepentingan di Laut China Selatan".  

Dominasi AS dalam ekonomi dan militer global maupun di wilayah Asia Pasifik menjadi tantangan bagi perkembangan ekonomi dan militer China. AS telah menjadi kekuatan dominan dalam perekonomian global sejak akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, yang sejalan dengan perkembangan kekuatan militer mereka. Ketika China mulai terlibat dalam sistem ekonomi global dan institusi multilateral seperti WTO, hal ini menciptakan ketergantungan antara kedua negara dan menyebabkan konflik yang sering mewarnai hubungan mereka.[7]

Menurut teori Donald E. Nuechterlin, Amerika Serikat memiliki tiga kepentingan utama dalam konflik Laut Cina Selatan. Pertama, kepentingan pertahanan, yang meliputi mempertahankan akses tanpa hambatan ke perairan tersebut dan menjaga perdamaian serta stabilitas regional. Kedua, kepentingan ekonomi, khususnya dalam jalur perdagangan internasional yang sebagian besar melintasi wilayah perairan ini. Ketiga, kepentingan dalam tata dunia, di mana Amerika Serikat berusaha untuk menjaga kekuatan dominan mereka di kawasan Asia Pasifik dan mendorong negara-negara yang terlibat untuk patuh pada hukum laut internasional.[8]

Pada kepentingan pertama, Amerika Serikat memiliki kepentingan untuk mempertahankan perdamaian dan stabilitas di kawasan Laut China Selatan. Konflik dan ketegangan di wilayah ini dapat berdampak negatif pada stabilitas regional dan mengancam kepentingan Amerika Serikat serta sekutunya. Oleh karena itu, Amerika Serikat berupaya untuk memainkan peran sebagai penengah dan pendukung perdamaian di kawasan tersebut.

Pada kepentingan Kedua, Amerika Serikat tentu memiliki kepentingan strategis untuk memastikan akses tanpa hambatan ke perairan Laut China Selatan. Jalur perdagangan laut yang melintasi wilayah ini merupakan jalur vital bagi perdagangan global, termasuk bagi Amerika Serikat dan sekutunya. Oleh karena itu, memastikan keamanan dan kestabilan di wilayah ini penting bagi kepentingan ekonomi dan keamanan Amerika Serikat.

Terakhir merupakan upaya Amerika Serikat untuk mempertahankan posisinya sebagai hegemon atau kekuatan dominan di kawasan Asia Pasifik. Dalam konteks ini, AS berusaha untuk menegakkan kepatuhannya terhadap hukum laut internasional, yang mungkin melibatkan penyelesaian konflik di kawasan tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional yang berlaku. Upaya ini bisa mencakup advokasi untuk memperkuat aturan-aturan yang mengatur tata kelola laut dan sumber daya alam di kawasan Asia Pasifik, serta menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan-aturan tersebut oleh negara-negara yang terlibat dalam konflik di wilayah tersebut.

  

Upaya yang dapat dilakukan Indonesia dalam mengatasi hegemoni China di Laut China Selatan

  • Penguatan diplomasi pertahanan 

Diplomasi adalah upaya yang dilakukan oleh entitas dalam hubungan internasional untuk mencapai tujuan mereka secara damai tanpa memicu konflik lebih lanjut. Diplomasi sering kali melibatkan penggunaan soft power, seperti hubungan diplomatik dan negosiasi, untuk menghindari penggunaan hard power, yaitu kekuatan militer. Negara adalah salah satu aktor utama yang menggunakan diplomasi secara intensif untuk mencapai kepentingan nasionalnya di dunia internasional.[9]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun